Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Minggu, 24 Juli 2022 | 16:13 WIB
Dua gadis cantik. Setiap hari Silvi dan Elsa keliling Pasar Pelita Kota Sukabumi, menawarkan es cendol manis dan segar. [Sukabuiupdate.com/Riza]

SuaraJabar.id - Warga yang biasa beraktivitas di Pasar Pelita, Kota Sukabumi sering kali dibikin salfol oleh sosok dua gadis cantik asal Kota Paris, Kelurahan Kebonjati, Cikole yang biasa berjualan es cendol di pasar itu.

Kedua gadis cantik tersebut setiap hari berkeliling menjajakan minuman segar dan manis kepada warga atau pedagang yang ada di Pasar Pelita.

Mereka berjualan untuk membantu perekonomian keluarga dan orang tuanya. Keduanya adalah Silvi (19 tahun) dan Elsa Aldawiyah (14 tahun).

"Setiap siang, setiap hari dari jam 09-11 WIB, terus ngider lagi jam 13.00-14.00 siang, itu Sabtu Minggu karena sekolah libur, kalau hari biasa habis pulang Sekolah aja," kata Elsa Aldawiyah yang masih duduk di bangku sekolah Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang ada di Kota Sukabumi.

Baca Juga: Tutup AOE 2022, Mendag Siap Bantu Pasarkan Produk UMKM ke Pasar Internasional

"Saya kelas 9 di SMP Negeri yang ada di Jalan Juanda," ujarnya.

Elsa mengaku berjualan di Pasar Pelita sejak Maret 2022 semenjak gedung Pasar Pelita dibuka.

"Mamah yang bikin, penghasilan nggak nentu rata-rata 100 ke bawah. Buat ngebantu orang tua," tuturnya.

Sementara Silvi yang baru lulus Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) rela membantu Elsa untuk berjualan Es Cendol cup sebab mereka berdua masih bersaudara.

"Masih saudara. Dari pada bermain jadi ikut bantu aja berjualan sambil mencari pekerjaan juga, udah ngelamar kerja mah tapi belum ada panggilan," ungkapnya.

Baca Juga: Belum Ada Kejelasan dari Pemkot, Bangunan Pasar Cik Puan Pekanbaru Terbengkai Bertahun-tahun

Mereka berdua selalu bersemangat keliling jualan Es Cendol di Pasar Pelita, walaupun terkadang harus berhadapan dengan candaan para cowok dan lelaki di pasar.

"Enggak malu, kalau misalkan gengsi nggak dapet penghasilan, nggak akan maju. Jualan di Area Pasar Pelita aja gedung A dan B, sehari paling bawa 28 cup satunya Rp 5 ribu, kadang jualan gorengan juga," kata mereka berdua.

Load More