"Potensi tinggalan arkeologis yang masih dapat dijumpai tim peneliti di Desa Purwasedar adalah Situs Pemakaman Kuno Dumusgede," tulis laporan ini. Situs Dumusgede berada pada ketinggian 64 mdpl dan memiliki empat sisi batas: utara, timur, selatan, dan barat.
Pada batas utara Situs Dumusgede, terdapat gugusan pepohonan yang terdiri dari beberapa pohon bambu pada batas utara bagian barat. Kemudian pada bagian tengah dan timur batas utara terdapat gugusan pohon pisang dan pohon bambu. Berdekatan dengan sisi utara Situs Dumusgede, membentang aliran Sungai Cibulaklak.
Pada batas timur Situs Dumusgede dipisahkan oleh semak-semak sepanjang batas timur, berbatasan langsung dengan TPU Dumuskadu. Batas selatan bagian timur adalah jalan setapak tanah. Kemudian pada batas bagian tengah terdapat semak-semak, dan bagian batas barat terdapat makam-makam baru. Pada batas barat terdapat semak-semak dan pohon yang tidak berhasil diketahui jenisnya.
Berdasarkan hasil analisis terhadap data yang berhasil dikumpulkan melalui proses survei, dapat disimpulkan Situs Pemakaman Kuno Dumusgede merupakan pemakaman bernapaskan agama Islam dan mendapat pengaruh budaya Jawa-Mataraman. Indikasi ini muncul dari keberadaan penggunaan aksara Cacarakan, sebagai bentuk pengadopsian aksara Jawa Baru ke dalam kebudayaan literasi Sunda.
Baca Juga: Ketika Penginjak Al Quran Bertemu Habib yang Tersandung Kasus Narkotika di Dalam Jeruji Besi
Di luar dari simpulan yang disampaikan di atas, terdapat pula kesimpulan sementara yang diharapkan dapat memicu adanya diskusi dan penelitian lebih lanjut di ranah interdisipliner. Berdasarkan temuan "Batu Kuda" di Situs Dumusgede, muncul gejala kemungkinan besar ada pengaruh budaya Sunda masa pra-Islam di Desa Purwasedar.
Hipotesis tersebut didukung latar belakang pemilihan lokasi situs yang tampak memiliki keterkaitan dengan konsep kosmologis masa pra-Islam. Namun, dugaan ini dikatakan sebagai hipotesis, karena perlu melewati proses pengujian pada penelitian lainnya dan belum bisa dijadikan acuan bagi rekonstruksi sejarah kebudayaan, baik di Desa Purwasedar secara khusus, maupun Jampang secara umum.
Berita Terkait
-
Sidang Ditemani Ibu, Agus Difabel Divonis 10 Tahun Penjara Dan Denda Rp 100 Juta
-
Driver Ojol di Mataram Tahu Ada Demo, Ogah Ikut Tapi Orderan Malah Sepi
-
Sidang Pledoi Menjelang Vonis, Agus Difabel Nangis Sampai Muntah
-
Teror Pembakaran Rumah di Sukabumi Terungkap, Pelaku Anak 9 Tahun Terinspirasi Film
-
Di Usia 57 Tahun, Honorer Ini Akhirnya Jadi PPPK! Kisahnya Bikin Haru
Terpopuler
- Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia
- 6 Rekomendasi City Car Bekas Mulai Rp29 Jutaan: Murah dan Irit Bensin
- 9 Rekomendasi HP Murah Rp 1,5 Jutaan di Juni 2025, Duet RAM 8 GB dan Memori 256 GB
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Kapasitas 8 Orang, Kursi Nyaman untuk Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Persaingan Sengit Udinese vs Bologna Rekrut Jay Idzes: Bianconeri Siapkan Rp469 M
-
Penyerang Naturalisasi Timnas Indonesia Akhirnya ke Liga 1! Siap Bantu Tim Bersaing
-
Juara Liga Champions Minat Rekrut Pemain Keturunan Indonesia Berbandrol Rp243 M
-
4 Rekomendasi HP Murah Xiaomi dengan Layar AMOLED, Terbaik Juni 2025
-
Dikeroyok Negara Teluk, Timnas Indonesia Diprediksi Bisa Lolos dari Ronde Keempat
Terkini
-
Harga Mulai 3 Jutaan, iQOO Z10 Tawarkan Spek Premium dengan Desain Stylish
-
Perjalanan Haji Terakhir Apang, Warga Garut Itu Berpulang di Tanah Suci
-
Susah Dapat Kerja? Platform Digital Inovatif Ini Siap Bantu Warga Jabar
-
Terkuak! Dokter Terduga Pemerkosa Pasien Punya Fantasi Seksual Menyimpang
-
Sidang Korupsi Hibah NPCI Jabar: Hasil Audit Perkara Kevin Fabiano Dinilai Cacat Hukum