Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Rabu, 03 Agustus 2022 | 04:15 WIB
Ilustrasi warisan (pexels/Pixabay)

SuaraJabar.id - Novi Riani warga Banjarsari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat menjadi pengelola arisan bodong dengan korban puluhan mama muda.

Dari pengakuannya pada polisi, ia terpaksa melakukanya untuk menutupi utang.

Novi mengaku uang para member tersebut ia gunakan untuk membayar utang kepada member lain. Sebelumnya kejadian ini, Novi membuat arisan dengan sistem Duos. Uang dari member yang masuk kemudian dibayarkan lagi ke member lain.

“Jadi uang itu buat bayar bonus para member, namun lama-lama nominal pinjaman kian besar dan saya tidak lagi sanggup untuk mengolah uang itu lagi. Sehingga saya berinisiatif membuat member baru atas nama orang lain, padah itu saya,” ujarnya, Selasa (2/8/2022).

Baca Juga: Ivan Gunawan Dapat Tugas untuk Populerkan Produk Batik Bogor

Novi pun memberi contoh, seorang pinjam ke si A dengan alasan ada member baru sebut saja B. Padahal si B itu adalah dia sendiri.

“Begitu dan selalu begitu hingga akhirnya uang pinjaman ke member makin membengkak,” katanya.

Untuk mendapat kepercayaan, pengelola arisan bodong ini selalu memberikan keuntungan besar kepada member yang umumnya para mama muda. Sehingga dalam jangka waktu dua bulan ia mampu mempunyai sekitar 45 member.

“Setiap member saya berikan bonus besar per Minggu nya. Seperti member yang memberikan pinjaman Rp 10 juta, nanti pengembaliannya Rp 13 juta. Sementara untuk mengembalikan uang plus bonus itu saya meminjam lagi ke member lain,” terang Novi.

Guna melancarkan modus arisan bodong ini, ia iming-imingi para mama muda itu dengan bonus yang menggiurkan.

Baca Juga: Tak Diunggulkan, Pejudo Asal Bandung Sabet Emas di ASEAN Para Games 2022

Novi pun terus melakukan praktik gali lobang tutup lobang. Sampai akhirnya uang dari member pun semakin besar sampai ia tak sanggup lagi untuk membayarnya.

“Kemarin saya hitung untuk yang arisan Duos dari 45 member itu 800 jutaan. Tambah lagi pinjaman program lainnya, semuanya sekitar 1 miliar,” jelasnya.

Load More