Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Jum'at, 05 Agustus 2022 | 13:26 WIB
Pom Migor Pengisian Minyak Goreng Curah di Jalan Kolonel Masturi, Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (Suara.com/Ferry Bangkit R)

SuaraJabar.id - Minyak goreng curah yang dijajakan di Jalan Kolonel Masturi, RT 04/03, Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB) laris manis diburu warga.

Bukan saja lantaran harganya yang murah, namun karena cara pengisian dan pembelian minyak gorengnya yang unik. Cara transaksi pengisiannya mirip dengan pengisian bensin pada kendaraan di Pom Mini.

Dimana di lokasi penjualan tersebut, disediakan sebuah mesin pompa mirip seperti di SPBU, yang dinamakan Pom Migo alias Pom Minyak Goreng.

Proses penjualan minyak goreng curah menggunakan mesin pom ini merupakan cara baru agar masyarakat bisa mendapatkan minyak goreng dengan harga miring.

Baca Juga: Zulhas Klaim Minyak Goreng Curah Sudah Rp14 Ribu, Harga TBS di Atas Rp2.000

"Prosesnya sama kaya di SPBU, kaya di Pom Mini. Tapi hanya minyak curah saja," ucap Imam Bagus Setiawan (26), penjaga Pom Migo saat ditemui, Jumat (5/8/2022).

Membeli minyak goreng lewat Pom Migo itu, warga tak melulu harus membeli minyak goreng 1 kilogram yang sudah dibungkus, atau 1 liter minyak goreng kemasan. Warga bisa membeli sesukanya, seperti kendaraan yang mengisi bensin di Pom Mini.

"Bisa Rp5.000 Rp10.000 terserah mereka. Dengan catatan satu liternya diharga Rp12.500," ucap Imam.

Pom Migo ini merupakan inovasi yang terhitung satu-satunya di wilayah Bandung Barat, yang baru dibuka sejak tiga hari lalu. Namun sambutan masyarakat sangatlah luar biasa, dimana setiap harinya ada sekitar 200 liter minyak goreng yang ludes terjual sesuai daya tampungnya.

Daya tampung Pom Migo ini bisa menampung sampai 200 liter minyak goreng curah, namun minyak goreng yang tertampung di Pom Migo ini selalu ludes setiap hari. Warga yang datang rata-rata membawa jerigen.

Baca Juga: Mendag: Minyak Goreng Curah Turun Menjadi Rp14 Ribu, Tandan Buah Segar Naik Rp2 Ribu

"Dalam dua hari ini sudah habis 400 liter, ya kalau dirata-rata 200 liter lebih per hari," ucap Imam.

Selain lebih praktis, penjualan minyak goreng Pom Migo ini juga menggunakan metode yang mirip seperti Pom Mini pada umumnya. Maka tak jarang kendaraan baik roda 2 maupun roda 4 salah sangka, mereka tiba-tiba berhenti untuk mengisi bahan bakar.

"Banyak cerita unik. Sudah dua hari ini ada motor sama mobil yang ke sini mau beli bensin, tapi saya bilang ini minyak goreng," pungkasnya.

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

Load More