SuaraJabar.id - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko membantah keras adanya kabar bahwa ada tanaman koka di Kebun Raya Bogor.
Dia menjelaskan bahwa, koleksi tumbuhan yang terdokumentasi dikelola oleh Bidang Registrasi yang mencatat setiap tumbuhan koleksi sejak penanaman.
Dari mulai asal bibit, tahun tanam, lokasi penanaman, identitas bibit dan jumlah, masa pertumbuhan, pembungaan, pembuahan, perbanyakan, hingga mati (penyebab, tahun).
“Informasi terkait koleksi Erythroxylum Novogranatense di Kebun Raya Bogor, merujuk pada pemberitaan di beberapa media massa yang menyatakan bahwa informasi biji koka berada di Kebun Raya Bogor (KRB), perlu diluruskan mengingat koleksi yang ada di KRB adalah Erythroxylum novogranatense, bukan koka (Erythroxylum coca),” kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dalam keterangannya, Rabu (9/8/2022).
Sekedar diketahui, sebelumnya kabar adanya tanaman koka itu dari pengakuan salah seorang tersangka narkotika SDS (51). Dia mengaku mendapat biji koka dari KRB.
Merujuk Peraturan Presiden Nomor 93 Tahun 2011, kaya Laksana, KRB adalah kawasan konservasi tumbuhan yang memiliki koleksi tumbuhan terdokumentasi.
Yang ditata berdasarkan pola klasifikasi taksonomi, bioregion, tematik atau kombinasi dari pola-pola tersebut untuk tujuan kegiatan konservasi, penelitian, pendidikan, wisata dan jasa lingkungan.
“Sebagai Kawasan konservasi yang memiliki fungsi ekoturisme, KRB terbuka bagi pengunjung dengan mengeluarkan Tata Tertib Pengunjung yang disampaikan melalui papan informasi, himbauan petugas maupun flyer, terutama dalam hal keamanan koleksi,” jelasnya.
Ia menegaskan, bidang registrasi juga yang mengeluarkan izin jika ada permintaan material tanaman atau bibit hasil perbanyakan tumbuhan koleksi KRB untuk tujuan penelitian maupun tukar menukar benih dengan kebun raya lain.
Baca Juga: Heboh Kabar Adanya Tanaman Koka di Kebun Raya Bogor, BRIN Beri Jawaban Seperti Ini
“Pemberitaan yang menyebutkan bahwa bibit koka berasal dari KRB perlu diluruskan mengingat koleksi yang ada di KRB adalah Erythroxylum novogranatense bukan koka (Erythroxylum coca),” tegasnya.
Berdasarkan data di Bagian Registrasi, tanaman ini (Erythroxylum novogranatense) berasal dari Hort. d’Ela Congo Belge, diterima di KRB sejak tanggal 29 November 1927 dan ditanam di vak. XV.J.B.VI.7.
Tanaman ini kemudian diperbanyak dan ditanam di Vak XV.J.B.VI.18. pada 20 Januari 1978. Tanaman koleksi tersebut mati terkena hama di KRB tahun 2022. Penjelasan rinci terkait koleksi Vak XV.J.B.VI.18.
Uraian rinci koleksi Erythoxylum Novogranatense merupakan tanaman koleksi Kebun Raya Bogor hasil pertukaran biji (seed exchange) dari Hort.d’Ela,Cogo Belgia.
Tanaman ini diterima di Kebun Raya Bogor pada tanggal 29 November 1927 (B19271129a) 1. XV.J.B.IV.7. (mati tanggal 5 November 1952). 2. XV.J.B.IV.7a. (mati 31 Agustus 1961).
Berikut adalah koleksi hasil perbanyakan di XV.J.B.VI.18. dan XV.J.B.VI.18a dari vak XV.J.B.VI.7 tersebut di atas, namun salah satunya (koleksi XV.J.B.VI.18a) sudah mati tanggal Maret 2008.
Berita Terkait
-
Heboh Kabar Adanya Tanaman Koka di Kebun Raya Bogor, BRIN Beri Jawaban Seperti Ini
-
Masih Normal Sampai 31 Desember 2022, Kenaikan Tiket TN Komodo Ditunda
-
Bikin Geleng-geleng Kepala, Viral Pengendara Motor Bawa Petasan Meledak di Jalan, Publik: Masih Untung
-
Soroti Kasus Dugaan Suap Yang Dilakukan Ade Yasin, Pengamat: Ihsan Diduga Korban Pemerasan BPK
-
Hore! Kenaikan Tiket Masuk Pulau Komodo Ditunda, Segini Harga yang Berlaku
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Rencana Dedi Mulyadi Ganti Konsultan Pengawas dengan Mahasiswa Tuai Kecaman Keras
-
Mitra MBG Disentil Keras, Diwajibkan Sumbang 30 Persen Laba untuk Sekolah
-
Minggir Dulu Lembang! Ini 4 Surga Wisata Alam Kabupaten Bandung Selatan untuk Healing Akhir Tahun
-
AgenBRILink Permudah Akses Layanan Perbankan bagi Masyarakat di Perbatasan
-
Sindiran Menohok Dedi Mulyadi Pasca Banjir Bandang: Belanda Tinggalkan Gedung Kokoh, Kita Apa?