Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Minggu, 14 Agustus 2022 | 17:23 WIB
Bendera Merah Putih Raksasa Berkibar di Tebing Gunung Batu, Lembang, Bandung Barat (Suara.com/Ferry Bangkit)

Gunung Batu batu memiliki hikayat panjang. Bukan hanya sekedar Sesar Lembang, yang mengancam dengan potensi gempanya. Konon katanya di gunung tersebut merupakan tempat berkumpulnya para Pangangung yang di sebut para dalem.

Atau kini disebut semacam kepala negara, kepala daerah seperti bupati, hingga camat. Hal itu ditandai dengan keberadaan dua makam keramat atau petilasan, yang tertulis atas nama Embah Mangkunagara yang dulunya sebagai kepala negara dan Embang Jambrong yang menjadi wakilnya.

"Dulu sejarahnya menurut juru kunci dulu Gunung Gabtu itu tempat perkumpulan para panganggung kepala negara, para dalem," ujar Lasmana (53), Juru Kunci Gunung Batu.

Lasmana adalah nama sebenarnya yang kurang diketajui orang. Ia lebih dikenal dengan nama Abah Ujang, yang sudah sejak tahun 1992 menjadi juru kunci atau kuncen generasi keenam yang menjadi makam keramat Embah Mangkunagara dan Embang Jambrong.

Baca Juga: Bendera Merah Putih Sepanjang 2.500 Meter di Jambi Pecahkan Rekor MURI

Ia meneruskan orang tuanya yang sebelumnya menjaga gunung tersebut sejak tahun 1940-an. Menurut hikayat yang diketahui Ujang dari para pendahulunya, gunung tersebut sudah ada sejak 3 ribu abad yang lalu.

"Dulu mah belum dibuat membentuk makam, masih hamparan batu. Sekarang kan sudah dibuat saungnya," kata Ujang.

Makna Batu Besar di Gunung Batu

Ada beberapa batu besas di puncak Gunung Batu yang ternyata memiliki arti. Seperti batu besar di dekat pintu masuk makam keramat yang disebut Embang Lawang atau tempat jaga Pangangung.

Kemudian batu besar dekat sebuah tugu yang dibangun TNI, yang dijadikan sebagai tempat berkumpulnya para tokoh-tokong yang diagungkan saat dahulu kala.

Baca Juga: Gubernur Ansar Ahmad Bagikan 2.000 Bendera Merah Putih di Karimun

"Sampai di bawah ada batu sapi nunggal, seperti pengantar mau pulang," ujar Ujang.

Load More