Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Minggu, 04 September 2022 | 22:20 WIB
DOKUMENTASI - Sebuah angkot tengah mengantre mengisi BBM di SPBU Jalan Mayjen Sutoyo, Kota Tegal setelah pemerintah‎ mengumumkan kenaikan harga BBM, Sabtu (3/9/2022). [Suara.com/F Firdaus]

SuaraJabar.id - Kenaikan harga BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar dinilai memberatkan bagi pelaku usaha angkutan umum. Untuk itu, Organisasi Angkutan Darat (Organda) Jawa Barat (Jabar) mengusulkan kepada pemerintah agar pajak kendaraan bermotor bagi angkutan umum digratiskan sebagai kompensasi kenaikan harga BBM.

"Jadi kami sangat dilema seandainya tarif ini (angkutan umum) dinaikkan. Apakah nantinya para penumpang juga masih mau menggunakan angkutan umum. Namun kami mengusulkan dua rekomendasi terkait kenaikan harga BBM ini, salah satunya, khusus angkutan umum tidak dikenakan pajak," kata Sekretaris DPD Organda Jawa Barat Ifan Nurmufidin, ketika dihubungi melalui telepon, Minggu.

Kebijakan menghapus pajak kendaraan bermotor bagi angkutan umun, kata Ifan, akan menolong atau meringankan biaya produksi bagi para pengusaha angkutan umum di tengah kenaikan harga BBM.

Usulan lainnya, lanjut Ifan, ialah ada pengecualian untuk harga BBM bersubsidi bagi angkutan umum

"Tentunya kami menolak kenaikan BBM bagi angkutan umum. Namun enggak apa-apa harus tetap naik, kami mohon pemerintah memberikan subsidi BBM khusus bagi angkutan umum, melalui aplikasi MyPertamina" kata dia

Ifan menuturkan hingga saat ini para pengusaha angkutan umum masih sepakat untuk menolak kenaikan harga BBM karena akan ada efek domino dari kebijakan tersebut, terlebih masyarakat saat ini masih rendah dan akan makin terbebani dengan ikut naiknya harga-harga bahan pokok.

Lebih lanjut ia mengatakan Organda Jawa Barat hingga saat ini juga belum sepakat untuk menyesuaikan tarif angkutan imbas kenaikan BBM, karena jika opsi itu dilakukan maka pihaknya khawatir angkutan umum nanti malah ditinggalkan publik lantaran tarif angkutan juga ikut naik dan malah menambah beban kepada masyarakat.

"Karena saat kita naikkan tarif, ya itu tadi, kita itu sangat dilema, karena apakah masyarakat mau atau malah meninggalkan angkutan umum. Karena mereka akan berpikir lebih baik menggunakan angkutan pribadi, motor misalkan, atau mereka akan lari ke angkutan online," kata dia.

Ia menambahkan Organda Jawa Barat juga akan melakukan pertemuan dengan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat terkait kebijakan penyesuaian harga BBM bersubsidi.

"Sebenarnya, kemarin malam itu kita hari ini mau demo besar-besaran sama besok. Tapi kami masih menahan gitu, kita coba lihat itikad baik dari pemerintah setelah kita menyampaikan permohonan-permohonan itu. Termasuk kami juga besok akan melakukan pertemuan dengan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat, termasuk nanti juga hari Selasa nanti, kita seluruh Indonesia akan kumpul di Jakarta," kata dia.

Load More