SuaraJabar.id - Sebanyak 2.974 personel resmi ditetapkan menjadi pasukan Komponen Cadangan (Komcad) tahun 2022 di lapangan Pusdiklatpassus, Kopassus Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (8/9/2022).
Penetapan personel Komcad tahun ini ditetapkan oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin yang didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Selain itu, hadir juga Kasad TNI AD Jenderal TNI Dudung Abdurachman, Kasal Laksamana TNI Yudo Margono dan Kasau Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, semua warga negara ikut dalam bela negara untuk mempertahankan dan menjaga kedaulatan wilayah. Oleh karena itu negara harus menyiapkan Komcad dan ini akan terus dilakukan dalam beberapa tahun ke depan.
"Sekarang ini Komponen Cadangan baru dua angkatan, baru 13 batalion dari targetnya 40 batalion. Makanya akan terus ditambah," terang Ma'ruf Amin kepada wartawan.
Baca Juga: Isu Didesak Mundur dari Gerindra, Sandiaga Uno : Saya Ikuti Arahan Prabowo
Dikatakannya, setelah dilatih dan ditetapkan mereka akan dikembalikan ke lingkungannya masing masing. Namun kalau negara membutuhkan, mereka siap kapan saja untuk diterjunkan, utamanya dalam menghadapi kejadian bencana yang bisa terjadi kapan saja.
"Komcad harus selalu siap kapan saja dan bisa digerakan sewaktu waktu, semisal dalam menghadapi bencana," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan pesan agar pelatihan pertahanan Komcad didesain dalam perspektif yang luas. Menggabungkan sekolah pertahanan konvensional dan ancaman non tradisional. Pertahanan modern juga mengutamakan teknologi informasi dan komunikasi serta peralatan canggih berbasis digital, sehingga perlu dimasukkan di dalam kurikulum pelatihan.
Menurutnya, perlu dikembangkan narasi yang optimistik, dalam komunikasi publik terkait peran dan fungsi Komcad. Sehingga muncul kesadaran kolektif seluruh anak bangsa untuk ambil bagian dalam upaya bela negara yang bisa diwujudkan dalam berbagai bentuk.
"Bagi yang telah ikut pelatihan, anggota Komcad harus tetap menjaga mandat dan terus menjadi inspirasi bela negara bagi masyarakat," katanya.
Baca Juga: Jawaban Wapres Ma'ruf Amin setelah Mobil Dinasnya Diadang Mahasiswa
Ma'ruf Amin mengatakan, ancaman terhadap keamanan bangsa bisa berasal dari luar negeri dan dalam negri. Dua tahun terakhir ketahanan nasional telah diuji oleh pandemi COVID-19. Bersyukur semua elemen bangsa beserta rakyat bersatu padu menghadapinya dan saat ini sedang berupaya untuk kembali pulih ke kehidupan yang normal.
Berita Terkait
-
Prabowo Bakal Hadir di Sarasehan Ekonomi Bareng Investor, Pemred, hingga Masyarakat
-
Saran Rocky Buat Prabowo 'Lawan' Tarif Trump: Kuatkan Diplomasi, Jadikan Dino Patti Djalal Dubes
-
Intip Beda Isi Hampers Prabowo vs Letkol Teddy Buat Para Artis, Mewah Mana?
-
Pengamat Geopolitik: Ada Upaya Jatuhkan 'Orang-orang Dekat' Prabowo
-
Besok Prabowo Umumkan Sikap RI Soal Tarif Impor Trump
Tag
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
Hasil Babak Pertama: Gol Indah Zahaby Gholy Bawa Timnas Indonesia U-17 Unggul Dua Gol
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Yaman
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
Terkini
-
Cari Titik Temu, Bupati Bogor Ajak Duduk Bersama Bahas Isu Viral Kades Minta THR
-
BRI Terapkan Prinsip ESG untuk Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Bertanggung Jawab
-
BRI Berikan Tips Keamanan Digital: Waspada Kejahatan Siber Saat Idulfitri 1446 H
-
Program BRI Menanam Grow & Green: Meningkatkan Ekosistem dan Kapasitas Masyarakat Lokal
-
Dedi Mulyadi Skakmat PTPN: Kenapa Tanah Negara Disewakan, Perkebunannya Mana?