SuaraJabar.id - Aksi demonstrasi mahasiswa di depan Kantor DPRD Provinsi Jawa Barat, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, pada Kamis (22/9/2022) sore berakhir rusuh. Massa aksi dibubarkan paksa pihak kepolisian menggunakan tembakan gas air mata dan water canon.
Massa aksi dikejar polisi hingga dekat Masjid Salman dan Taman Kubus Institut Teknologi Bandung (ITB).
Hingga pukul 19.09 WIB ini, massa aksi masih berkumpul di kampus ITB sebagai titik evakuasi. Sejumlah mahasiswa terlihat ditangani tim medis.
Kebanyakan mahasiswa mengalami sesak napas hingga butuh alat bantu pernapasan. Berdasarkan keterangan tim medis, beberapa mahasiswa dikabarkan pingsan hingga dilarikan ke Rumah Sakit Boromeus.
Baca Juga: Respons Kenaikan Harga BBM, Najwa Shihab: Sudah Sesuai Harga Pasar
Saat dikonfirmasi, tim medis belum mendata jumlah korban secara pasti.
Pantauan Suara.com, setidaknya ada 9 mahasiswa yang masih ditangani tim medis di kampus ITB. Mereka terlihat lemas dan kesulitan bernapas secara normal. Dari korban yang tengah mengalami perawatan itu di antaranya adalah perempuan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari beberapa anggota tim medis, mahasiswa yang mereka tangani tak hanya sesak napas, sejumlah mahasiswa diketahui mengalami luka kulit robek dan memar.
Diketahui, ratusan mahasiswa dari berbagai kampus di Kota Bandung berunjuk rasa menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Massa di antaranya berasal dari Poros Revolusi Mahasiswa Bandung (PRMB).
Aksi yang dimulai sekitar pukul 15.00 WIB itu memanas sekira pukul 17.00 WIB. Sempat terpantau terjadi lemparan botol mineral batu dan flare dari arah massa aksi.
Baca Juga: 3 Klub BRI Liga 1 yang Cocok Diperkuat Elkan Baggott Jika Tinggalkan Ipswich Town
Lemparan itu pun dibalas dengan tembakan water canon. Massa masih bertahan, tapi kemudian buyar setelah pihak kepolisian menembakan gas air mata.
Massa aksi seketika buyar, berlarian ke arah Jalan Sulanjana. Barikade polisi yang sebelumnya berada di area dalam halaman DPRD Jawa Barat pun keluar.
Barisan polisi itu kemudian menyisir Jalan Sulanja tersebut mengarah ke perempatan Jalan Sulanjana-Jalan Diponegoro-Ir Juanda atau yang dulu disebut Perempatan Dukomsel.
Barikade polisi terus bergerak ke arah perempatan Jalan Cikapayang. Saat itu, pantauan Suara.com, polisi berbaju anti huru-hara dan juga berpakaian bebas menangkap beberapa orang diduga massa aksi.
Pihak kepolisian masih menyisir jalan hingga ke Jalan Badak Singa yang mengarah ke Perumda Tirtawening.
Kontributor : M Dikdik RA
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi HP Infinix RAM 8 GB Mulai Rp1 Jutaan: Layar AMOLED, Resolusi Kamera Tinggi
- 45 Kode Redeem FF Terbaru 30 Juni: Ada Emote Keren dan Bundle Menarik
- Siapa Lionel de Troy? Calon Bintang Timnas Indonesia U-17, Junior Emil Audero
Pilihan
-
5 Sepatu Lokal Mulai Rp50 Ribuan yang Wajib Dikoleksi, Modis buat Tunjang Aktivitas
-
5 Sepatu Lari Lokal Mulai Rp100 Ribuan, Tampil Stylish Bikin Olahraga Jadi Trendi
-
Demo Zero ODOL, Menko Airlangga: Semua Aspirasi Kita Tampung!
-
Gara-gara Keributan Antar Kampung, Sekolah di Mataram Ini Hanya Dapat 2 Siswa
-
PMI Manufaktur RI Anjlok, Menko Airlangga: Industriawan Lagi Pesimistis!
Terkini
-
Hadapi Ancaman Sesar Aktif, Warga Kabandungan Dilatih Penyelamatan Diri dari Gempa Bumi
-
7 Link DANA Kaget Terbaru Hari Ini, Simak Cara Raih Saldo DANA Gratis Cuma Tinggal 'Klik'
-
DANA Kaget Kembali Hadir, Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Hari Ini, 1 Juli 2025
-
Dedi Mulyadi Jamin Utang BPJS Kesehatan Jabar Rp335 Miliar Beres di APBD Perubahan 2025
-
Waspada! Gempa Lembang Tak Picu Peningkatan Aktivitas, Tapi Tangkuban Parahu Simpan Potensi Erupsi