Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 29 September 2022 | 08:10 WIB
Ilustrasi Perkelahian (pexels.com/Liza Summer)

SuaraJabar.id - Dua orang siswi dari dua SMP yang ada di Kota Sukabumi, Jawa Barat diketahui terlibat duel di i Lapangan Angkasa, Kampung Tanah Putih, Desa Sasagaran, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi.

Kekinian, polisi telah memanggil 14 siswi dari dua SMP di Kota Sukabumi tersebut untuk dimintai keterangan. Aksi itu sendiri diketahui usai video duel siswi SMP tersebut beredar luas.

Dari keterangan polisi, ada dua orang siswi yang terlibat duel. Sedangkan siswi lainnya menonton dan ada juga yang merekam aksi duel tersebut.

Kapolsek Kebonpedes IPTU Tommy Ganhani Jaya Sakti mengatakan, aksi duel Siswi SMP itu terjadi Senin, 26 September 2022.

Baca Juga: WhatsApp Ungkap Kerentanan Aplikasi Versi Lama lewat Panggilan Video, Buruan Update

“Kami melakukan penyelidikan lebih lanjut ternyata siswa yang terlibat dalam video tersebut adalah Siswi SMP di wilayah kota Sukabumi," kata Tommy, Rabu (28/9/2022).

Setelah melakukan penyelidikan, polisi langsung berkoordinasi dengan kedua SMP tersebut dan pada Rabu siang, 14 Siswi itu dihadirkan di Polsek Kebonpedes.

Tak hanya pihak sekolah dan Siswi yang terlibat kejadian tersebut, para orang tua siswa juga datang.

“Alhamdulillah mereka kumpul di sini dan kami lakukan pembinaan serta arahan kepada mereka, berikut pihak sekolah dipanggil, kami juga menghubungi Kepala Dinas Pendidikan Kota Sukabumi," tuturnya.

Kepada para siswi, Tommy meminta tak lagi mengulangi perbuatannya sebab bisa berujung hukum. Para Siswi kemudian menandatangi surat pernyataan bermaterai, yang inti dari surat itu adalah para pelajar itu tidak akan mengulangi lagi perbuatannya.

Baca Juga: Kesal HP-nya Rusak, Anak SMA Buton Marah-marah ke Presiden Jokowi

Selain itu, para Siswi yang terlibat perkelahian membuat video pernyataan sebagai bukti untuk tidak lagi mengulang perbuatan tersebut.

"Mereka berjanji untuk tidak melakukan kembali kejadian tersebut, dan kami juga menghimbau agar pihak sekolah lebih ketat lagi dalam melakukan pengawasan terhadap siswa-siswinya, terus Ketika pulang sekolah orang tua juga harus lebih intens dalam pengawasan anak-anaknya," ungkapnya.

Tommy menyatakan motif duel Siswi dari dua SMP tersebut yaitu merasa sekolahnya paling unggul dari sekolah lainnya. Namun cara menggambarkan kebanggaan terhadap sekolahnya itu dilakukan dengan cara yang tidak tepat.

"Menurut hasil wawancara adalah adanya chauvinisme sikap membanggakan sekolah masing-masing tuh lebih unggul dibanding dengan sekolah lainnya,” jelasnya.

Load More