SuaraJabar.id - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sependapat dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi terkait pemberhentian sementara Liga 1 yang menewaskan 125 orang, Sabtu (1/10/2022).
Ridwan Kamil berharap kepada penyelenggara untuk betul-betul memastikan SOP serta keamanan untuk para suporter, jika Liga 1 kembali digelar.
"Saya betul-betul minta semua berhenti dulu, ditunda, dievaluasi. Sebenarnya kalau pertandingan ada yang berduka kan tidak bagus. Betul-betul dipastikan keamanan, SOP, kultur relawan," kata Ridwan Kamil, mengutip dari Antara.
Pria biasa disapa RK itu pun mengucapkan turut belasungkawa atas tragedi Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, yang menewaskan ratusan korban dari kalangan penonton sepak bola.
"Saya turut berduka, bagi saya hilang satu nyawa sudah sangat besar, waktu dua nyawa hilang di Jawa Barat saya sangat bersedih, apalagi terkonfirmasi 130, itu menjadi tragedi kedua terbesar, itu bukan menjadi hal yang kita banggakan," ucap Ridwan.
Tidak lupa, Ridwan juga mengimbau seluruh suporter sepakbola di Tanah Air untuk menghentikan segala tindakan yang mencoreng nama baik persepakbolaan Indonesia di mata dunia.
"Bagaimana caranya harus berhenti kalau menang mendukung, kalau kalah rusuh, membuat citra kita sangat buruk di mata dunia," tuturnya.
Kericuhan terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10) malam. Kekalahan itu menyebabkan sejumlah suporter turun dan masuk ke dalam area lapangan.
Kerusuhan tersebut semakin membesar di mana sejumlah "flare" dilemparkan, termasuk benda-benda lainnya. Petugas keamanan gabungan kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut.
Petugas pengamanan kemudian melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengalihan agar para suporter tersebut tidak masuk ke dalam lapangan dan mengejar pemain. Dalam proses itu, akhirnya petugas melakukan tembakan gas air mata.
Penembakan gas air mata karena para pendukung tim berjuluk "Singo Edan" yang tidak puas dan turun ke lapangan itu melakukan tindakan anarkis dan membahayakan keselamatan para pemain dan ofisial.
Berita Terkait
-
Valentino 'Jebreeet' Undur Diri sebagai Komentator Liga 1, Akui Gelisah dan Frustasi Dengar Tragedi Kanjuruhan
-
Aremania dan Bonek Kritik Keras Penggunaan Gas Air Mata Dalam Tragedi Kanjuruhan
-
Soroti Tragedi Kanjuruhan, Ibas Demokrat Minta SOP Kerusuhan Di Stadion Diperbaiki
-
Diduga Jadi Pemicu Jatuhnya Korban Jiwa, Kapolri Bakal Dalami Penggunaan Gas Air Mata di Kanjuruhan
-
Ini 4 Sanksi FIFA yang Mengancam Indonesia, Pasca Tragedi Kanjuruhan
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Tertinggal 0-2, Adam Alis Cetak Brace Penentu di Menit Krusial Hajar Selangor 3-2
-
Jantung Pahlawan Hutan Berhenti Berdetak: Anggota Gakkum Kemenhut Wafat Saat Jalankan Tugas
-
Bak Menanti Hujan di Musim Kemarau! 4 Link DANA Kaget Rp 260 Ribu Siap Guyur Saldo Anda
-
Ada Apa di Balik Hutan Gunung Salak? TNI AD Ungkap Rahasia Ratusan Tenda Emas Ilegal
-
Program Makan Bergizi Gratis Sumbang Inflasi Jabar 0,45 Persen, BPS Ungkap Dampak Tak Terduga