SuaraJabar.id - Dampak kenaikan harga kedelai dirasaka langsung para pedagang tahu dan tempe di pasar tradisional di Kota Cimahi. Rata-rata omzet mereka berkurang cukup drastis.
Dani (45), salah seorang pedagang tahu dan tempe di Pasar Atas Baru, Kota Cimahi menuturkan, kenaikan harga kedelai langsung berimbas terhadap harga jual tahu dan tempe di pasa tradisional.
Harga tahu yang biasanya dijual Rp 7.000 per bungkus kini naik menjadi Rp 7.500 per bungkus. Sementara tempe yang sebelumnya dijual Rp 7.000 per batang, kini harganya naik menjadi Rp 7.500-8.000 per batang.
"Naiknya rata-rata Rp 500-1.000, baru seminggu terakhir ini sejak harga kedelai juga naik," tutur Dani pada Rabu (5/10/2022).
Ia mengatakan, kenaikan harga tahu dan tempe itu sudah terjadi sejak dari produsen sehingga para pedagang seperti dirinya tak punya pilihan lain selain ikut menyesuaikan harga.
Meskipun diakuinya kenaikan harga ini bukan membawa keuntungan. Malah Dani harus mengalami pengurangan omzet apabila harga tahu dan tempe naik harganya.
"Kalau harga naik, omzet justru turun sekitar 30 persen. Biasanya saya dapat Rp 1,5 juta per hari, sekarang dapat Rp 1,2 juta," terang Dani.
Dani mengungkapkan, penurunan omzet itu terjadi lantaran konsumennya berkurang.
"Sekarang itu kebanyakan pembelinya rumahan. Sedangkan pedagang gorengan, tahu krispi itu berkurang sekarang," ujar Dani.
Baca Juga: Mana yang Lebih Sehat, Tahu atau Tempe? Berikut Penjelasannya!
Sebelumnya, Kusnanto (54) salah seorang produsen tempe asal Jalan Margaluyu, RT 07/02, Kelurahan Cimahi, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi terpaksa menaikan harga jual ke konsumennya agar tidak terlalu merugi imbas kenaikan harga kedelai.
"Kalau saya terpaksa naikin harga, meskipun hanya Rp 500. Misalnya yang semula saya jual Rp 7.000, naik jadi 7.500," tutur Kusnanto.
Ia terpaksa menaikan harga jual tempe sebab jika tidak, omzet yang didapatnya akan terus menurun dan berujung pada kerugian.
"Omzet jelas berkurang, bisa sampai 30 persen. Jadi mau gak mau saya naikin harga," ucapnya.
Ia sadar betul kenaikan harga tempe ini akan mendapat komplain dari pelanggannya. Namun menurutnya menaikan harga adalah pilihan terbaik saat ini dibandingkan harus memangkas ukuran tempe lebih kecil lagi.
"Pembeli udah tahu harga naik, mereka memaklumi. Kalau saya kecilin ukurannya, nanti kualitasnya malah jelek. Kan pembeli malah kecewa nantinya," kata dia.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Omzet Pedagang Pasar Bisa Ambruk 30 Persen Gegara Kebijakan Pemerintah Ini
-
Dari Tahu Hingga Burung, 5 Kuliner Unik Ini Wajib Disantap saat di Kediri
-
Duit Istri Ludes Buat Judi, Pria Cimahi Ngaku Dibegal, Endingnya Bikin Repot Polisi
-
6 Kuliner Khas Wonogiri yang Bikin Lebaran Makin Spesial Bersama Keluarga
-
Teras Ciseupan, Spot Ngabuburit dan Buka Bersama di Kota Cimahi
Tag
Terpopuler
- Cerita Pemain Keturunan Indonesia Tristan Gooijer Tiba di Bali: Saya Gak Ngapa-ngapain
- Review dan Harga Skincare GEUT Milik Dokter Tompi: Sunscreen, Moisturizer, dan Serum
- 5 Motor Matic Bekas Murah: Tampang ala Vespa, Harga Mulai Rp3 Jutaan
- Bareskrim Nyatakan Ijazah S1 UGM Jokowi Asli, Bernomor 1120 dengan NIM 1681/KT
- Harley-Davidson Siapkan Motor yang Lebih Murah dari Nmax
Pilihan
-
Shayne Pattynama Tulis Prediksi Skor Timnas Lawan China di Sandal
-
7 Rekomendasi HP Kamera 108 MP Terbaik 2025: Layar AMOLED, Harga Rp2 Jutaan
-
Manchester United Hancur Lebur: Gagal Total, Kehabisan Uang, Pemain Buangan Bersinar
-
Srikandi di Bali Melesat Menuju Generasi Next Level Dengan IM3 Platinum
-
30 Juta Euro yang Bikin MU Nyesel! Scott McTominay Kini Legenda Napoli
Terkini
-
Muhammad Farhan Minta Bobotoh Tahan Diri, Siapkan Pawai Akbar Besok
-
BRI Perkuat Komitmen Bina Sepak Bola Sejak Dini: Jadi Sponsor GFL Series 3
-
Ketangguhan Persib Bandung, Bawa Kemenangan Dramatis di Laga Penutup Musim
-
Kejati Jabar Tahan Yossi Irianto, Bekas Sekda Kota Bandung Tersangka Korupsi Aset Negara
-
Saldo DANA Gratis Hari Ini Untuk Warga Jabar, Silahkan Klaim Sekarang