Hairul Alwan
Senin, 21 Juli 2025 | 18:52 WIB
Kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara insiden tiga orang tewas saat acara Hiburan Rakyat Garut bagi-bagi makanan di Pendopo, Kabupaten Garut, Jawa Barat. [ANTARA/Feri Purnama]

SuaraJabar.id - Buntut dari tragedi kericuhan dalam acara "Hiburan Rakyat Garut" yang merupakan rangkaian persta Anak Dedi Mulyadi merenggut tiga nyawa kini memasuki babak baru yang lebih serius.

Kepolisian Daerah atau Polda Jawa Barat (Jabar) secara resmi mengambil alih penanganan kasus dari Polres Garut, menandakan adanya eskalasi dalam proses penyelidikan tewasnya tiga orang dalam pesta pernikahan anak Dedi Mulyadi itu.

Hingga Senin, sebanyak 10 orang yang terkait langsung dengan penyelenggaraan acara telah diperiksa secara intensif untuk menemukan titik terang dan pihak yang paling bertanggung jawab atas insiden maut tersebut.

Acara yang merupakan bagian dari rangkaian pesta pernikahan Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, dengan Maula Akbar, putra Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, berubah menjadi duka mendalam saat sesi pembagian makan gratis di Pendopo Garut pada Jumat (18/7) siang berakhir dengan kepanikan massal.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Garut, AKP Joko Prihatin, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah memulai langkah awal penyelidikan dengan memeriksa sejumlah saksi kunci sebelum kasus ini dilimpahkan.

"Kita sudah memeriksa beberapa orang, kurang lebih 10 orang kita lakukan pemeriksaan," kata AKP Joko Prihatin kepada wartawan di Garut, Senin.

Menyisir Seluruh Penyelenggara

Pemeriksaan yang dilakukan tidak hanya menyasar panitia inti, tetapi menyisir seluruh elemen yang terlibat dalam pengamanan dan pelaksanaan acara.

Hal ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran utuh mengenai prosedur, koordinasi, dan potensi kelalaian yang mungkin terjadi di lapangan.

Baca Juga: Tragedi Pesta Rakyat Garut, Dedi Mulyadi Nyatakan Siap Diperiksa Polisi

Pihak-pihak yang telah dimintai keterangan mencakup penyelenggara acara (wedding organizer), tim pengamanan internal, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), hingga tim kesehatan yang bertugas di lokasi.

"Dari semua pihak sudah kita periksa, baik dari pengamanan, WO, Satpol PP, pihak lain yang ada di lokasi tersebut, berikut ambulans, dan tim kesehatan," katanya.

Langkah ini diambil setelah tim gabungan dari Polres Garut dan Polda Jabar melakukan serangkaian olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk merekonstruksi detik-detik terjadinya kericuhan mematikan tersebut.

Kasus Dilimpahkan ke Polda Jabar

Joko Prihatin menjelaskan, pelimpahan kasus ke Direktorat Kriminal Umum (Krimum) Polda Jabar merupakan sebuah instruksi langsung dari pimpinan tertinggi di kepolisian daerah.

Keputusan ini diambil setelah Kepala Polda Jabar turun langsung ke Garut untuk meninjau lokasi kejadian di Pendopo Garut, menunjukkan atensi yang sangat besar terhadap kasus ini.

Load More