Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Minggu, 09 Oktober 2022 | 14:55 WIB
SMA Negeri 2 Depok yang berlokasi di Jalan Gede, Kelurahan Abadijaya, Kecamatan Sukamajaya, Kota Depok, Jawa Barat.(Foto: Depoktoday.com)

SuaraJabar.id - Kasus dugaan diskriminasi sejumlah siswa beragama Nasrani di SMAN 2 Depok, Jawa Barat dinilai politisi PDI Perjuangan, Ikravany Hilman terjadi akibat kurang sensitifnya pihak sekolah.

Menurut Ketua Fraksi PDI Perjuangan (F-PDIP) DPRD Depok, penilaian itu didapatnya setelah bertemu dengan pihak sekolah dan siswa serta siswi.

Dari hasil pemeriksaan, kasus ini terjadi karena kurangnya sensitivitas pihak sekolah. Sensitif yang dimaksud Ikra adalah ketika ruang multiguna yang biasanya dipakai berdoa sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai, dipakai sebagai tempat penyimpanan seragam baru yang akan dibagikan kepada siswa.

"Karena jumlahnya (seragam) berkarung-karung, sehingga disarankan pakai ruangan yang ada di lantai dua. Namun ternyata terkunci. Nah karena waktunya sudah mendesak, maka kegiatan doa dilakukan seadanya. Di selasar, di lorong serba guna lantai dua," ucapnya seperti dikutip dari Depoktoday--jaringan Suara.com

Baca Juga: Viral Aksi Diskriminasi Ekskul Rohani di SMA 2 Depok, Ini Kata Kepala Sekolah

Menurutnya, walaupun sekolah menyediakan tempat, tapi terlihat di sini ada kelemahan tentang sensitivitas.

“Salah satu faktor yang kita kritisi dan sekolah harus memperbaiki adalah, tidak adanya sensitivitas tentang kegiatan ibadah,” ungkapnya.

Ikra menyebut kegiatan doa pagi bukanlah ritual dadakan, tapi itu adalah kegiatan yang setiap hari dilaksanakan sekolah.

“Pihak sekolah sudah tahu dan tempatnya juga sudah disediakan, maka ketika tempat itu tak bisa digunakan harusnya sekolah memberi tahu dan menyiapkan tempat lain, shingga tidak terjadi peristiwa kemarin,” ungkapnya.

Sebelumnya, viral postingan foto di media sosial dengan narasi siswa SMAN 2 Depok dilarang menggunakan ruang multiguna, dibantah pihak sekolah dan Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat.

Baca Juga: Kepengurusan Askot PSSI Resmi Dilantik, Sekda : Sepakbola Depok Harus Bangkit

Kepala Disdik Jawa Barat, Dedi Supandi, menegaskan hal tersebut melalui keterangan tertulisnya, Jumat 7 Oktober 2022.

Load More