SuaraJabar.id - Terdapat sebuah ritual aneh di situs Nagara Padang, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Ritual itu adalah membuang celana dalam perempuan di sekitar lokasi situs bersejarah itu.
Tak ayal, ritual buang celana dalam perempuan yang sudah berlangsung lama ini menyisakan permasalahan yakni banyaknya sampah celana dalam.
Dalam sebuah aksi bersih-bersih, aktivis lingkungan, polisi dan Prajurit TNI mengumpulkan 25 karung sampah yang mayoritas adalah celana dalam.
Hermawan, serorang pegiat lingkungan di Desa Rawabogo, Kecamatan Ciwidey mengatakan, ada celana dalam yang kondisinya sudah terlilit akar pepohonan. Hal itu menunjukkan ritual itu sudah berlangsung lama.
"Hasilnya, kami menemukan 25 karung pakaian yang sebagian besar celana dalam di situs Nagara Padang," ujar Hermawan melalui sambungan telepon, Senin (24/10/2022).
Pakaian berupa celana dalam menjadi sampah dominan di situs tersebut, mengingat ada ritual yang dilakukan dengan cara membuang celana dalam khususnya perempuan di tempat tersebut.
Ritual tersebut sudah berlangsung lama, bahkan kata Hermawan tidak sedikit kain dalaman perempuan tersebut yang sudah terlilit akar pohon.
"Banyak yang sudah terlilit akar pohon. Artinya itu sudah berlangsung lama," imbuhnya.
Dia berharap kedepan ada upaya lebih nyata baik dari pengelola, maupun pemerintah daerah supaya tidak ada lagi ritual tersebut dilakukan di situs Nagara Padang.
"Bukan hanya karena ini ritual menyimpang bagi umat muslim, tapi juga ritual membuang celana dalam di situs Nagara Padang mengotori lingkungan," tutupnya.
Berita Terkait
-
Gas Air Mata Diklaim Terbawa Angin ke Kampus Unisba, Ferry Irwandi: Sulit Dibuktikan
-
Legenda Musik Indonesia, Acil Bimbo Wafat
-
Persib Datangkan Duo Timnas Indonesia, Eks Kompatriot Langsung Lengser dari Puncak Pemain Termahal
-
Polemik Gas Air Mata di UNISBA dan UNPAS Bandung, Rektor dan Polisi Beri Klarifikasi
-
Bantah Geruduk dan Tembakkan Gas Air Mata di Unisba, Polda Jabar Klaim Penindakan Massa Anarko
Terpopuler
- Pencabutan Artikel 'Ahmad Sahroni Minta Maaf...'
- Eko Patrio dan Uya Kuya Resmi Mundur dari Anggota DPR RI
- Belum 1 Detik Calvin Verdonk Main, Lille Mendadak Berubah Jadi Klub Pembantai di Liga Prancis
- Astrid Kuya Bela Uya Kuya: Semua Isi Rumah Dimiliki Sejak Sebelum Jadi DPR
- Rumah Ludes Dijarah Massa, Harta Nafa Urbach Tembus Rp20 Miliar Tanpa Utang
Pilihan
-
Heboh 'Ojol Taruna' Temui Gibran, GoTo Bongkar Identitas Aslinya
-
Sri Mulyani Bebaskan PPN untuk Pembelian Kuda Kavaleri, Termasuk Sikat Kuku dan Kantong Kotorannya
-
Diplomat Indonesia Tewas Ditembak di Peru! Ini Profil dan Jejak Karier Zetro Leonardo Purba
-
Polemik Gas Air Mata di UNISBA dan UNPAS Bandung, Rektor dan Polisi Beri Klarifikasi
-
Polemik Penangkapan Direktur Lokataru Delpedro Marhaen, Aktivis Nilai Bentuk Kriminalisasi
Terkini
-
Jurus Ganda Dedi Mulyadi Jaga Cagar Budaya: Ultimatum untuk Perusuh, Dialog dengan Mahasiswa
-
5 Fakta Geger Kebijakan Pemkab Bogor Putar Ibu Pertiwi di Lampu Merah, Sampai Siap Bayar Royalti?
-
Kompak! Rektor UNISBA dan Polda Jabar Sebut Kerusuhan Dipicu Penyusup, Bantah Aparat Masuk Kampus
-
Gebrakan Nekat Pemkab Bogor: Siap Pasang Badan dan Bayar Royalti Demi Gema Ibu Pertiwi
-
Bukan Sekadar Lagu, 'Ibu Pertiwi' Jadi Protes Sunyi Pemkab Bogor Atas Kondisi Nasional?