Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 03 November 2022 | 20:02 WIB
DOK - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan paparannya dalam acara Farewell Event Gubernur DKI Jakarta di Djakarta Theatre, Jakarta Pusat, Minggu (2/10/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraJabar.id - Guru Besar Ilmu Sosial dan Politik Universitas Padjajaran (Unpad) Prof Muradi bicara seputar peluang politik Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tahun 2024.

Pengamat Indonesian Politics Research and Consulting (IPRC) itu mengatakan, pada dasarnya ada sejumlah syarat yang mesti dipenuhi Ridwan Kamil jika ingin mentas baik sebagai calon presiden (capres) atau calon wakil presiden (cawapres).

"Pertama figurnya layak dijual, kedua dia punya uang, ketiga punya popularitas keempat dia diusung partai politik," kata Prof Muradi saat dihubungi Suara.com pada Kamis (3/11/2022).

Dia mengatakan, untuk figur Ridwan Kamil punya modal mengingat sosoknya cukup dikenal masyarakat. Bahkan kerap masuk berbagai lembaga survei baik sebagai capres maupun cawapres.

Baca Juga: Jadi Daerah dengan DPT Terbanyak di Indonesia, Kabupaten Bogor Butuh 30 Ribu Satlinmas untuk Amankan Pemilu 2024

"Tapi sekarang dia punya uang atau enggak? Itu pasti butuh sokongan anggaran yang tidak sedikit. Kalau hitungan saya untuk ikut Pilpres ini minimal Rp 2,5-3 triliun," beber Prof Muradi.

Kemudian tentu saja pekerjaan rumah bagi Ridwan Kamil dan timnya untuk mendapatkan kendaraan politik. Sebab menurut Prof Muradi hubungan Ridwan Kamil dengan partai yang sebelumnya mengusungnya pada Pilwalkot Bandung maupun Pilgub Jabar kurang terjalin baik.

"Kalau parpol, di Kota Bandung, di Jabar kan bermasalah. Jadi kaya orang kapok kalau diusung lagi, semacam ngambek karena merasa tidak mendapat atensi serius dari RK kan," sebut Prof Muradi.

Dia melanjutkan, jika modal logistik dan partai politik bisa digenggam Ridwan Kamil maka potensinya untuk maju pada Pilpres mendatang cukup terbuka lebar.
"Kalau saya menganggap mungkin menyiapkan dua itu (logistik dan parpol) dulu smabil jalan. Dua itu clear saya kira minimal nomor dua (cawapres) itu bisa," ujarnya.

Kondisi serupa pun menurut Prof Muradi berlaku jika Ridwan Kamil maju kembali di Pilgub Jabar. Logistik dan partai politik tetap syarat yang harus diprioritaskan Ridwan Kamil.

Baca Juga: PKB Kasih Ciri-ciri Dua Partai Parlemen yang Bakal Gabung Koalisi dengan Gerindra

Sebelumnya diberitakan, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat TB Ace Hasan Syadzily mengungkap hasil obrolannya dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Ia mengatakan tidak ada pembahasan terkait Calon Presiden maupun Calon Wakil Presiden 2024 meskipun Ridwan Kamil kerap masuk bursa survey untuk pesta demokrasi lima tahunan itu. Apalagi partainya konsen untuk mengusung Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

"Pembicaraan saya dengan Pak Gubernur Jawa Barat, Pak Ridwan Kamil, sesungguhnya tidak bicara soal Capres dan Cawapres. Soal Capres & Cawapres ini bukan ranah saya sebagai Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat," ungkap Ace saat dihubungi Suara.com pada Selasa (1/11/2022).

Dalam beberapa kali pembicaraa, beber Ace, Ridwan Kamil menyampaikan bahwa tahun 2024 mendatang yang paling memungkinan ialah maju kembali pada Pemilihan Gubernur Jawa Barat.

"Dalam beberapa kali pembicaraan ini, beliau menyampaikan bahwa yang paling realistis ya maju kembali pada periode kedua sebagai Gubernur Jawa Barat," beber Ace.

Partai Golkar, kata dia, sangat terbuka untuk mendukung Ridwan Kamil jika maju kembali pada Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2024. Apalagi partai berlambang beringin itu, kata Ace, selalu mendukung kebijakan dan program Ridwan Kamil untuk membangun Jabar juara dan berpihak pada kepentingan rakyat Jawa Barat.

"Tentu saya menyampaikan bahwa Partai Golkar menyambut baik jika beliau mau maju kembali sebagai Gubernur Jawa Barat. Jika mau maju dari Partai Golkar, kami siap memberikan dukungan," sebut Ace.

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

Load More