Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Jum'at, 04 November 2022 | 18:34 WIB
Syamsudin alias Syam Permana pencipta lagu dangdut di era 80-an hingga 90-an saat memeluk gitar. [Sukabumiupdate.com]

SuaraJabar.id - Lagu ciptaannya banyak dibawakan oleh penyanyi dangdut papan atas semisal Inul Daratista, Hamdan ATT, Imam S Arifin dan Meggy Z. Namun sayang, kondisi Syamsudin atau Syam Permana tak sebaik lagu ciptaannya.

Banyak lagu ciptaannya yang populer, namun Syam tak bisa menikmati royalti dari lagu-lagu yang ia ciptakan. Syam kini tengah berjuang untuk mendapatkan hak cipta atas karya-karyanya di tengah kondisi ekonominya yang morat-marit.

Dengan langkah gontai, Syam menyambangi kantor sukabumiupdate.com--jejaring Suara.com di jalan Brawijaya nomor 14 pada Jumat (4/11/2022). Saat itu ia baru saja menunaikan Salat Jumat di Masjid Agung Sukabumi.

"Pas lewat lihat plang Sukabumiupdate.com, singgah karena media ini kawan saya, salah satu yang membantu perjuangan untuk mendapatkan hak cipta atas ratusan lagu ciptaan saya," ucap Syam.

Baca Juga: Lesti Kejora Tampar Haters dengan Memborong Piala Indonesian Dangdut Awards 2022

Syam menuturkan sebelum ke sukabumiupdate.com, ia memberanikan diri ke pendopo sukabumi yang berada di seberang masjid agung. Ia ingin bertemu Bupati Sukabumi untuk menceritakan kehidupannya.

"Tadinya ingin ketemu pak bupati, sebagai warga saya mau sasadu (curhat). Tapi kang satpamnya bilang pak bupati lagi tidak ada di pendopo, ya sudah saja saya pulang," jelas bapak enam anak yang tinggal di Kampung Babakan Jawa RT 42/18 Desa Sukaresmi, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi ini lebih jauh.

Syam bingung harus kemana? karena kehidupannya tidak sedang baik-baik saja. Walaupun saat kisahnya viral, pada April 2021 silam banyak pihak yang sudah membantu.

"Saya bukan mau mengemis, karena saya masih punya tenaga untuk bekerja. Tapi posisi saat ini memang sulit," ungkapnya.

Saat ini sehari-hari Syam jadi kuli tani, membantu istrinya di sawah, angkut hasil panen atau kayu bakar untuk pabrik tahu di desanya. Di tengah kehidupan yang kurang dari pas-pasan itu, Syam masih menyimpan harapan bisa meraup uang dari lagu-lagu ciptaannya.

Baca Juga: Tetap Berjaya, Lesti Kejora Kantongi Banyak Piala di Indonesian Dangdut Awards 2022

Ternyata berbulan-bulan tanpa kabar berita, apa yang diimpikan Syam dengan lagu-lagunya belum juga terwujud. Janji banyak pihak yang waktu itu akan membantu memperjuangkan hak cipta atas ratusan judul ciptaannya, belum juga ada perkembangan, bahkan hilang tanpa kabar.

"Saya tidak tahu kelanjutannya seperti apa? Katanya seluruh lagu saya akan didaftarkan ke dirjen HAKI, tapi saya dapat kabar lagi katanya anggaran untuk biaya administrasi pendaftarannya tidak ada, karena adanya pandemi," beber Syam.

Dua bulan lalu, lanjut dia, salah seorang ahli hukum yang pernah berjanji membantu memperjuangan HAKI atas lagu-lagu ciptaannya sempat berkomunikasi.

"Dia bilang mau ke rumah, mau ngopi tapi hingga kini belum ada kabar lagi. Jadi saya tidak tahu kelanjutan dari upaya mencari keadilan atas lagu-lagu saya," kenangnya.

Ia menegaskan bahwa royalti hak cipta dari lagu-lagu ciptaannya menjadi harapan terakhir untuk kebutuhan pendidikan anak-anaknya. Saat ini Syam masih punya dua anak yang duduk di bangku sekolah.

Sekedar diketahui Syam Permana adalah pencipta dari banyak lagu dangdut yang cukup populer di Indonesia. Sebut saja Benalu Cinta yang dinyanyikan oleh Imam S Arifin, Belum Sembuh oleh Meggy Z, Terima Kasih oleh Inul Daratista, Merana oleh Hamdan ATT, Surga Jadi Neraka oleh Ine Sinthya dan masih banyak yang lainnya.

Dengan suara lirih, Syam mengakui jika anak kelimanya sudah putus sekolah.

"Anak perempuan pangais bungsu sudah tidak sekolah, dirumah saja. Kami tak mampu mencukupi kebutuhan operasional, ongkos dan lain-lain, karena jarak rumah dan sekolah lumayan jauh," kata Syam.

Anak perempuannya yang bernama Arida (15 tahun) terpaksa putus sekolah akibat biaya tinggi untuk ongkos. Setiap harinya butuh Rp 30 ribu hanya untuk ongkos, belum biaya lainnya.

"Awalnya anak saya ingin sekolah ke SMAN 2 Kota Sukabumi karena lebih dekat, tapi gak keterima. Lalu kami dibantu Baznas masuk ke SMK di Cisaat. Tapi baru beberapa bulan belajar, ongkosnya berat," lirihnya.

Dengan kondisi ini, Syam tidak ingin mengemis bantuan. Dia tetap akan memperjuangkan royalti lagu ciptaannya walaupun harus berjuang seorang diri.

"Tenaga masih kuat, kerja apapun saya sanggup, mau Bersih-bersih atau satpam dan lainnya. Saya butuh penghasilan untuk membiayai keluarga saya, anak saya harus bisa sekolah lagi," tandasnya.

Load More