SuaraJabar.id - Gempa Cianjur yang terjadi pada Senin (21/11/2022) menyebabkan puluhan rumah warga di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mengalami kerusakan.
Dari data yang dirilis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, hingga pukul 16.00 WIB tercatat 52 rumah warga rusak dengan kategori berat, sedang, dan ringan.
"Untuk korban jiwa kami belum menerima laporan. Selain merusak puluhan rumah, gempa ini juga merusak sarana ibadah dan sekolah," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi Wawan Gondawan di Sukabumi, Senin.
Data sementara kerusakan rumah akibat gempa, di Kecamatan Caringin 28 rumah, Sukaraja (5), Gegerbitung (3), dan Ciambar (1).
Baca Juga: Meriam Bellina Baru Masuk Langsung Gempa, Reaksi Ruben Onsu Saat Live Disorot
Pihaknya juga sudah menerima laporan dari sejumlah kecamatan, seperti Kecamatan Sukabumi dan Kadudampit, tentang sejumlah rumah yang rusak akibat bencana tersebut.
Dia mengatakan hingga pukul 19.00 WIB personel penanggulangan bencana masih melakukan asesmen atau pendataan ke sejumlah lokasi yang diinformasikan terdapat bangunan rusak. Mayoritas bangunan yang rusak pada bagian dinding mulai dari retak-retak hingga ambruk.
"Kami masih siaga antisipasi terjadinya gempa susulan serta membantu mengevakuasi warga yang rumahnya rusak ke tempat yang lebih aman. Dalam operasi kemanusiaan pascagempa kami pun dibantu sejumlah personel dari unsur TNI, Polri, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sukabumi dan berbagai komunitas relawan," katanya.
Wawan mengimbau warga untuk selalu waspada dan segera melapor jika ada rumah atau warga di daerahnya yang terdampak gempa agar bisa segera ditanggulangi.
Warga juga diminta untuk tidak mempercayai informasi atau berita yang belum jelas kebenarannya.
Baca Juga: Ridwan Kamil Terjunkan Tim RSHS Bandung ke RSUD Sayang Cianjur, Korban Gempa Harus Semua Tertangani
Sebelumnya, BMKG merilis gempa dengan magnitudo 5,6 berlokasi di 84 LS,107.05 BT 10 km barat daya Kabupaten Cianjur di kedalaman 10 km pada Senin, pukul 13.21 WIB. [Antara]
Berita Terkait
-
Ujaran Kebencian Selama Pilkada Serentak Lebih Banyak Dibandingkan Saat Pilpres, Ada Faktor Kesengajaan?
-
Pergerakan Tanah Meluas di Kadupandak Cianjur, 63 Rumah Rusak, Ratusan Warga Mengungsi
-
BRI Peduli Bekali Mantan PMI Indramayu Jadi Entrepreneur Handal
-
3 Lowongan Kerja Pabrik Sukabumi, Cermati di Sini!
-
Tak Sekedar Pulang Kampung, BRI Peduli Bekali Eks PMI untuk Berdaya Usaha
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Uji Tabrak Gagal Raih Bintang, Standar Keamanan Citroen C3 Aircross Mengkhawatirkan
-
Erick Thohir Sebut Aturan Kredit Pembiayaan Rumah Ribet, Target Prabowo Dibawa-bawa
-
Hore! Harga Tiket Pesawat Domestik Turun 10% Sepanjang Libur Nataru
-
Broto Wijayanto, Inspirator di Balik Inklusivitas Komunitas Bawayang
-
Bye-Bye Jari Bertinta! 5 Tips Cepat Bersihkan Jari Setelah Nyoblos
Terkini
-
Dedi-Erwan Unggul Quick Count, Anak Bos Persib: Insya Allah Hasil Resmi Tak Beda Jauh dengan Hitung Cepat
-
Ada Potensi Pemungutan Suara Ulang di Karawang dan Sukabumi, Pj Gubernur Jabar: Tunggu Bawaslu
-
Petugas TPS Meninggal Saat Bertugas, Begini Pesan PJ Gubernur Jabar
-
Sabet 73,5 Persen Suara, Rudy-Ade Deklarasikan Kemenangan di Pilkada Kabupaten Bogor
-
Unggul Versi Hitung Cepat, Aep: Ini Kemenangan Masyarakat Karawang