SuaraJabar.id - Kasus dugaan penjualan minuman keras atau miras tanpa izin yang dilakukan oleh seorang oknum bidan di Kota Banjar, Jawa Barat berbuntut panjang. Selain terancam terkenan sanksi tindak pidana ringan atau tipiring, oknum bidan itu juga terancam sanksi berat.
Sebelumnya, Polres Banjar mengamankan 9 dus yang berisi 222 botol miras dari rumah seorang oknum bidan berinisial EY (43).
Dari keterangan polisi, oknum bidan itu diduga memasok miras beragam jenis tersebut ke Kabupaten Pangandaran dan Kota Banjar.
Mirisnya, rumah yang dipakai sebagai tempat penyimpanan ratusan botol miras itu juga dijadikan tempat praktik bidan oleh pelaku.
Kendati memiliki ratusan miras tersebut, EY hanya dikenakan tindak pidana ringan. Namun, secara profesi sebagai seorang tenaga kesehatan, janda cantik ini terancam sanksi berat dari Organisasi Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kota Banjar, Jawa Barat.
EY, warga Desa Mekarharja, Kecamatan Purwaharja, sebelumnya sudah dimintai keterangan oleh polisi terkait kepemilikan ratusan botol miras yang sudah diamankan ke Mapolres Banjar.
Ketua IBI Cabang Kota Banjar, Sulawati Rahayu mengaku sangat kaget sekaligus kecewa atas adanya insiden tersebut. Ia menyebutkan bahwa pihaknya sudah melakukan investigasi ke rumah oknum bidan tersebut.
"Akan tetapi yang bersangkutan sedang tidak ada di rumahnya. Untuk informasi bidan EY itu pindahan dari Majalengka tahun 2019," jelasnya, Sabtu (26/11/2022).
Rahayu menjabarkan bahwa status keanggotaan oknum bidan berinisial EY dalam organisasi dan SIPB-nya masih aktif hingga tahun 2023 "Berdasarkan AD ART organisasi jika terdapat pencemaran nama baik terhadap Ikatan Bidan Indonesia maka untuk sanksi sudah tersusun di dalamnya," terangnya.
Baca Juga: Terseret Kasus Penistaan Agama, Sule Buka Suara: Saya Nggak Ada Ngomong
Sementara atas perbuatan EY yang menjual minuman keras, lanjut Rahayu, akan dikenakan sanksi berat sesuai dengan apa yang tertuang dalam AD ART. "Salah satunya bisa dikeluarkan dari organisasi, tetapi itu ada prosedurnya nanti," imbuhnya.
Oknum Bidan tersebut dikatakan Rahayu tidak bekerja di dalam pemerintahan sehingga statusnya bukan ASN dan hanya memiliki tempat praktik sendiri. "Praktiknya cuma di rumahnya sendiri, statusnya juga bukan ASN atau tidak bekerja di dalam pemerintahan," bebernya.
Razia miras yang dilakukan dirumah seorang bidan, diharapkan Ketua IBI Kota Banjar ini dapat menjadi pembelajaran untuk organisasi dan pihaknya akan meningkatkan pembinaan kepada anggota.
"Mudah-mudahan ini kejadian pertama dan terakhir, jangan ada lagi permasalahan yang sama. Ke depannya kami akan meningatkan lagi pembinaan terhadap anggota organisasi," cetusnya.
Sementara itu, sang oknum bidan di Kota Banjar EY saat dikonfirmasi melalui aplikasi pesan WhatsApp enggan ditemui dengan alasan belum siap.
"Mohon maaf, saya belum bisa berkomentar apapun," katanya singkat.
Berita Terkait
-
Miras yang Tewaskan Satu Orang di Sleman Ternyata Dari Mahasiswa oleh Mahasiswa untuk Mahasiswa
-
Kronologi Istilah 'Miras Minuman Rasul' yang Bikin Para Komedian Dipolisikan, Berasal dari Video Lawas
-
Bercanda 'Miras Minuman Rasulullah', Sule CS Dituntut Sujud Minta Maaf, Apa Sih Itu dan Gimana Hukumnya?
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Gunung Gede Jadi Tong Sampah, Pendaki Jorok Terancam Blacklist Nasional
-
Terbongkar! 3 Biang Kerok di Balik Anggaran Jumbo Gubernur Jabar Dedi Mulyadi
-
Ini Biang Kerok Anggaran Fantastis Dedi Mulyadi: PAD Rp19 Triliun dan Pergub Era Ridwan Kamil
-
Bela Anggaran Fantastis Rp33,2 Miliar Dedi Mulyadi, Herman Suryatman: Buat...
-
Jasadnya Ditemukan di Bekasi, 3 Fakta Paling Mengejutkan dari Kasus Pembunuhan Kacab Bank