SuaraJabar.id - Beberapa negara melegalkan penggunaan dan penjualan ganja, baik untuk kebutuhan medis atau rekreasi. Salah satu negara yang melegalkan penggunaan ganja tersebut adalah Kanada.
Tak seperti di Indonesia, di Montreal, Kanada, warga bisa membeli ganja secara bebas hanya dengan menunjukkan identitas mereka. Ganja yang dibeli bisa digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari medis hingga dibakar dan dihisap untuk rekreasi.
Pengalaman membeli ganja secara resmi dan legal ini tentu tak bisa dilakukan di Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 50 Tahun 2028 memasukan ganja ke narkotika golongan I.
Dalam Pasal 112 Undang-undang Narkotika menyebutkan, memilikinya saja bisa terancam hukuman lima tahun penjara. Jika beratnya mencapai lima gram lebih, jeratan hukuman penjara seumur hidup menanti.
Baca Juga: Brasil Sita Ratusan iPhone Gara-gara Toko Apple Tak Sediakan Charger
Namun, Warga Negara Indonesia (WNI) masih bisa merasakan sensasi membeli dan menggunakan ganja di beberapa negara. Seperti pengalaman seorang warga yang biasa dipanggil Ripe membeli ganja resmi saat ia mengunjungi Montreal, Kanada beberapa waktu lalu.
Pengalaman itu ia ceritakan dalam obrolan di channel Youtube Indonesia Tanpa Stigma yang dipandu Patri Handoyo yang ditayangkan pada Kamis (24/11/2022) lalu.
Patri membuka obrolan dengan menyampaikan fakta bahwa saat ini banyak negara yang sudah melegalkan ganja untuk keperluan medis mau pun rekreasi.
"Ripe ini baru balik dari Montreal, Kanada. Kanada ini pada 2018 baru meresmikan ganja untuk rekreasi," kata Patri Handoyo yang merupakan salah satu founder Rumah Cemara.
Ripe bercerita jika ia mengunjungi Montreal beberapa waktu lalu dalam rangka pekerjaan di kantornya. Saat ia berjalan dari hotel ke tempat conference, dirinya mendapati sebuah toko yang masih belum buka namun ada beberapa orang yang sudah mengantre di depan toko itu.
Baca Juga: Cara Daftar IMEI HP lewat Bea Cukai, Operator Seluler, dan Kemenperin
"Di suatu toko, tokonya itu hanya tertulis lambang toko, pintu kaca. Kelihatan dari luar hanya ada security yang jaga. Saya waktu itu ga nyari ini, nyari colokan casan buat hp yang bisa masuk di sana," kata Ripe.
Ia lalu mencari informasi dengan bertanya pada warga sekitar. Ternyata toko tersebut menjual ganja. Sepulang acara conferens, Ripe menyempatkan diri untuk menyambangi toko itu.
"Yang pertama ditanya itu identitas, minimal 18 (tahun)," kata Ripe.
Ripe kemudian menunjukkan paspor miliknya. Suasana di toko ganja itu kata Ripe, mirip seperti toko handphone di Indonesia. Di dalamnya ada beberapa etalase, tapi tentu tak memajang produk smartphone.
Terdapat kemasan ganja untuk rekreasional dengan dilabeli pita cukai. Ini artinya di Kanada, ganja masuk dalam barang yang diawasi dan dibatasi, mirip seperti produk hasil tembakau di Indonesia.
Saat akan membeli, Ripe mengaku mendapat beberapa pertanyaan. Mulai dari asal tempat tinggal hingga kebiasaan atau pengalaman mengkonsumsi ganja untuk rekreasional. Setelah itu, pramuniaga toko ganja itu kemudian memberikan referensi produk padanya.
- 1
- 2
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- 6 Pilihan HP Samsung Murah Harga Rp1 Jutaan: RAM 6 GB, Performa Terbaik
- Keluarkan Rp7 Juta untuk Tebus Ijazah Eks Satpam, Wamenaker Noel: Perusahaan Membangkang Negara
- 8 Rekomendasi HP Harga Rp1 Jutaan Spesifikasi Tinggi: Layar AMOLED, Kamera 50 MP!
- 5 Mobil Keluarga Terbaik yang Kuat Tanjakan, Segini Beda Harga Bekas vs Baru
- 6 Mobil Matic Bekas di Bawah Rp 40 Juta: Cocok untuk Pemula dan Ramah di Kantong
Pilihan
-
Daftar Rekomendasi Mobil Bekas Favorit Keluarga, Kabin Lapang Harga di Bawah Rp80 Juta
-
6 Mobil Bekas Kabin Luas Bukan Toyota, Harga di Bawah Rp80 Juta Pas Buat Keluarga!
-
3 Mobil Toyota Bekas di Bawah Rp80 Juta: Kabin Lapang, Hemat Bensin dan Perawatan
-
Catatan Liputan Suara.com di Jepang: Keajaiban Tas, Uang dan Paspor Hilang Kembali ke Pemilik
-
Proyek Rp1,2 Triliun Kerap Bermasalah, Sri Mulyani Mendadak Minta Segera Diperbaiki
Terkini
-
Harga Mulai 3 Jutaan, iQOO Z10 Tawarkan Spek Premium dengan Desain Stylish
-
Perjalanan Haji Terakhir Apang, Warga Garut Itu Berpulang di Tanah Suci
-
Susah Dapat Kerja? Platform Digital Inovatif Ini Siap Bantu Warga Jabar
-
Terkuak! Dokter Terduga Pemerkosa Pasien Punya Fantasi Seksual Menyimpang
-
Sidang Korupsi Hibah NPCI Jabar: Hasil Audit Perkara Kevin Fabiano Dinilai Cacat Hukum