Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Selasa, 29 November 2022 | 17:58 WIB
DOK - Pengungsi gempa Cianjur beristirahat di tenda darurat Desa Benjot, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat (25/11/2022). [ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/rwa].

SuaraJabar.id - Ribuan pengungsi gempa Cianjur dilaporkan terserang sejumlah penyakit. Dari data dinas Kesehatan setempat, ada sekitar dua ribu pengungsi yang terserang penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

"ISPA itu kalau untuk kumulatif sudah ada 2.000-an orang, diare di bawah 2.000 dan hipertensi 1.000-an," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur dr Irvan Nur Fauzy, Selasa (29/11/2022).

Selain ISPA, kata dr Ivan, penyakit lain yang menjangkiti pengungsi setelah gempa Cianjur ialah diare dan hipertensi.

Dia mengatakan Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur juga memberikan perhatian kepada pengungsi yang memiliki komorbid seperti diabetes, hipertensi dan TBC.

"Kami juga memperhatikan pasien kormobid, terutama yang diabetes dan hipertensi serta TBC. Serta bagaimana kelanjutan pengobatan bagi pasien dengan gangguan jiwa," kata dia.

Memasuki hari kesembilan setelah gempa bumi, kata dr Ivan, pihaknya memfokuskan upaya pencegahan agar pengungsi tidak terkena penyakit berbasis lingkungan yang berpotensi KLB seperti ISPA, diare dan hipertensi.

Salah satu upayanya ialah dengan mendirikan empat puskesmas lapangan di wilayah Cijedil, Cugenang, Nagrak dan Warung Kondang, Kabupaten Cianjur.

"Puskesmas utamanya itu ada di Cijedil, Nagrak, Cugenang dan Warung Kondang. Itu tetap berjalan. Lalu kita support di empat titik, yakni Nagrak satu puskemas lapangan, Cugenang dua puskesmas lapangan dan Warung Kondang satu puskesmas lapangan," kata dia. [Antara]

Baca Juga: Kang Dedi Mulyadi Borong BH, Pakaian Dalam, dan Pembalut Buat Perempuan Ini, Kang Dedi: Saya Mah Sayang Perempuan

Load More