SuaraJabar.id - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Makassa mendesak terduga pelaku kasus dugaan pelecehan seksual terhadap seorang jurnalis perempuan di Makassar saat melakukan proses peliputan Anies Baswedan agar meminta maaf kepada korban.
Hal tersebut merespon adanya laporan seorang jurnalis perempuan berinisial L mendapat perlakuan buruk saat meliput kunjungan kerja Anies Baswedan di Empang Panaikang, Makassar, Sabtu (9/12/2022).
Pengawal Anies diduga melakukan pelecehan terhadap L yang saat itu hendak wawancara.
"Merespon kasus dugaan pelecehan seksual yang dialami seorang jurnalis perempuan di Makassar saat melakukan proses peliputan. Kuat dugaan pelakunya adalah seorang pengawal pengamanan Calon Presiden. Oleh karena itu, AJI Kota Makassar memberikan perhatian penuh terhadap korban," tulis Koordinator Divisi Gender, Anak, dan Kelompok Marginal AJI Kota Makassar dalam keterangan yang diterima, Sabtu (10/12/2022).
Menurutnya, Divisi Gender, Anak, dan Kelompok Marginal AJI Kota Makassar telah melakukan pendampingan kepada korban demi pemulihan dan penanganan kasus. Dari hasil pendampingan, korban menyerahkan sepenuhnya kasus ini ke AJI Kota Makassar untuk proses penanganan kasus sebagaimana yang dibutuhkan korban.
Demi pemulihan dan keadilan terhadap korban, AJI Kota Makassar menegaskan, pertama pentingnya sikap keberpihakan oleh semua pihak kepada korban dengan tidak menyerang balik korban, menyalahkan, melakukan pemakluman terhadap pelaku sebagai tindakan yang tidak disengaja. Sebab pelecehan seksual baik dilakukan dengan sengaja atau tidak disengaja, telah membuat korban merasa tidak nyaman.
Atas pengakuan korban, AJI Makassar menganggap, pengamanan yang diberikan kepada seorang calon presiden tidak profesional di bidangnya, sehingga terjadi pelecehan seksual.
Idealnya pengamanan dilakukan dengan membelakangi kerumunan lalu membentangkan tangan ke samping. Tetapi yang dialami korban, justru tidak demikian, akibatnya terjadi pelecehan seksual.
Atas permintaan korban, AJI Kota Makassar mendesak kepada pelaku agar meminta maaf kepada korban secara langsung dan mengakui bahwa yang dilakukan adalah perbuatan yang salah.
Baca Juga: Miris! Mahasiswi Ini Alami Pelecehan Seksual di Kampus Universitas Gunadarma
AJI Makassar sangat menyayangkan kejadian yang menimpa korban. Siapa pun bisa menjadi korban apalagi perempuan. Ini membuktikan bahwa jurnalis perempuan belum mendapatkan ruang yang aman dan nyaman saat sedang liputan di lapangan atau di tempat umum.
AJI Makassar mendorong semua pihak yang menyelenggarakan kegiatan yang berpotensi menciptakan kerumunan dan peliputan oleh jurnalis, bisa menciptakan ruang aman bagi jurnalis perempuan.
Di lain pihak, Penggung Jawab Kegiatan Temu Aktivis, Tokoh dan Akademisi Sulsel di Empang Panaikang, Muhammad Ramli Rahim mengatakan yang terjadi antara pengawal dengan jurnalis tidak mengandung unsur kesengajaan sedikit pun. Bahkan dalam cerita Jurnalis "L", sang pengawal langsung minta maaf.
"Memang dalam kondisi kerumunan padat, segala hal tak terduga bisa saja terjadi, apalagi kerumunan itu juga disertai desak-desakan sehingga potensi terjadinya salah pegang, salah sentuh bahkan salah senggol amat sangat besar," ujarnya dalam keterangan tertulis.
"Dan kami dari penyelenggara kegiatan juga mengajukan permohonan maaf semoga kejadian serupa meskipun dalam kondisi tak disengaja tidak terulang lagi," lanjutnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Hancur Hati Guru Ini! Rekaman Pilu Saat Mengajar, Tapi Tak Satupun Murid Mau Mendengar
-
Drama Anak Mantan Kiper Persib di Kamboja: Bukan Korban TPPO, Tapi Scammer yang Cari Kerja Sendiri
-
Akhirnya! Setelah 256 Hari Menggantung, KPK Pastikan Panggil Ridwan Kamil Kasus Bank BJB
-
3 Rekomendasi HP Murah Kualitas Bagus untuk Mahasiswa 2025: Spek Dewa, Harga Sahabat Kosan!
-
3 Laboratorium Rahasia Narkotika Beroperasi di Bogor dan Cimahi