Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Rabu, 21 Juni 2023 | 17:51 WIB
Polemik Wisuda TK hingga SMA, Ridwan Kamil Kasih Saran Ini untuk Nadiem Makarim (Suara.com/Ferry Bangkit)

SuaraJabar.id - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyarankan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melakukan survey langsung ke lapangan terkait wisuda tingkat TK hingga SMA.

Seperti diketahui wisuda di jenjang TK hingga SMA menuai polemik belakangan ini. Di media sosial bahkan ada yang meminta prosesi tersebut dihentikan karena dianggap membebani orang tua dari sisi pembiayaan.

"Saran saya, kementrian bikin survey memetakan realita di lapangan seperti apa. Jangan-jangan mayoritas masih ingin tradisi wisuda tersebut. Namun, kalau ada yang keberatan berarti harus dievaluasi," kata Ridwan Kamil di Kota Cimahi pada Rabu (21/6/2023).

Menurut Ridwan Kamil, survey sangat penting untuk mengetahui fakta di lapangan seperti apa sehingga bisa menentukan sikap atau kebijakan. Sebab, kata dia, pro dan kontra terkait penyelenggaraan wisuda di tingkat TK hingga SMA pastinya akan ada.

Baca Juga: Protes Hapus Wisuda TK-SMA, Akun Instagram Mendikbud Dibanjiri Keluhan Emak-Emak

"Keberatan selalu ada tapi harus kita lihat di secara mayoritasnya. Ini belum ketauan," ujar Ridwan Kamil.

Kemudian orang nomor satu di Jawa Barat itu meminta jika sekolah dan pihak orang tua ingin tetap melaksanakan acara wisuda atau acara seremoni perpisahan agar dilakukam secara sederhana. Tentunya yang tidak membebani orang tua.

"Jangan bikin wisuda yang bukan selain universitas dengan seremoni berlebihan dan segala rupa. Yang ujung-ujungnya harus membayar biaya wisuda yang tidak semua mampu," ujarnya.

Ia pun mencontohkan acara pernikahan saat pandemi COVID-19 melanda. Meski pernikahan dilakukan sederhana namun tidak menghilangkan niat dan syariatnya. Begitupun dengan acara perpisahan siswa TK hingga SMA yang bisa dilalukan secara sederhana.

"Jadi tolong kepala sekolah sederhana saja. Ingat gak waktu Covid? menikah saja paket hemat tapi tidak menghilangkan syariatnya, tidak harus megah bermiliar. Ini juga sama (wisuda sekolah) yang penting si anak tau ada memori dia pernah lulus tapi gak usah dimewah-mewah yang membuat iurannya mahal," imbuh Ridwan Kamil.

Baca Juga: Pro Kontra Wisuda TK - SMA, Maknanya Sudah Melenceng?

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

Load More