Mbah Wongso dan Sarekat Islam
Usaha Mbah Wongso terus berkembang hingga bisa menyuplai bahan-bahan makanan seperti beras, tepung, gula ke tangsi-tangsi tentara.
Lalu lahan yang sudah dibelinya di seberang rumah di Baros dijadikan Mbah Wongso pasar yang masih berdiri hingga kini.
"Setelah beliau pindah ke sini (Baros) ada tanah kosong beliau bikin pasar di sini. Makannya kebanyakan dulu pedagang orang Jawa yang dibawa beliau ke sini," ujarnya.
Mbah Wongso tidak hanya seorang saudagar sugih. Dia aktif dalam kegiatan Sarekat Islam yang didirikan HOS Tjokroaminoto yang sering datang ke Cimahi dan menginap di rumah Mbah Wongso yang berada di Jalan Bapa Ampi.
Aktivitas itulah yang membuat Mbah Wongso mengenal Soekarno yang saat itu belum menjadi Presiden Republik Indonesia. Bahkan, Bung Karno disebut pernah bertandang ke rumah Mbah Wongso yang berada di Baros.
"Bung Karno pernah ke sini, shalat di sini, ngobrol biasa. Kapannya saya kurang tahu, tapi sebelum jadi presiden," katanya.
Rumah bersejarah itu kemudian didatangi Rahmawati Soekarnoputri, putri Bung Karno yang sedang menelusuri jejak perjuangan ayahnya itu.
Keluarga Mbah Wongso diajak untuk ikut napak tilas Soekarno ke Banceuy dan sebagainya.
Baca Juga: Dinilai Boros Anggaran, 4 Fakta Pembangunan Patung Raksasa Soekarno Senilai Rp 10 T di Bandung
"Waktu itu Rahmawati ke sini, napak tilas datang ke sini. Kita diajak ke Banceuy," ujarnya.
Setelah berdiri 100 tahun lebih, rumah yang sudah dihuni Tiswara bersama Bu Dewi selama puluhan tahun itu rencananya akan dijual berdasarkan keputusan keluarga besar.
"Berat sebetulnya, tapi ya gimana enggak ada yang mau nerusin ngurus rumah. Saya sama istri kan sudah sepuh. Hasil rembukan keluarga mau dijual," ujarnya.
Rumah Mbah Wongso Dijarah Orang
Ketua Komunitas Tjimahi Heritage Machmud Mubarok mengatakan, berdasarkan literasi yang diperolehnya rumah Mbah Wongso yang pernah disinggahi Bung Karno itu sempat jadi sasaran penjarahan ketika Belanda berhasil menguasai kembali Cimahi sebagai garnisun tahu 1948.
Tahun 1948, ketika Divisi Siliwangi harus hijrah, Mbah Wongso pun termasuk warga biasa yang ikut hijra ke daerah asalnya di Yogyakarta. Bak sebuah firasat, saudagar kaya itu meninggal dunia di tanah kelahirannya.
Berita Terkait
-
Anies Tirukan Salam Merdeka Soekarno: Yang Benar Tangan Terbuka, Bukan Mengepal
-
Dinilai Boros Anggaran, 4 Fakta Pembangunan Patung Raksasa Soekarno Senilai Rp 10 T di Bandung
-
Digadang-gadang Habiskan Rp 10 Triliun untuk Sebuah Patung Soekarno, Ternyata Segini Biaya Aslinya
-
Sumber Dana Proyek Patung Soekarno Rp10 Triliun di Bandung Barat
-
Jadi Lokasi Proyek Patung Soekarno Rp10 Triliun, Kemiskinan di Bandung Barat Capai 10,82%,
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Satukan Langkah untuk Sumatra, Komitmen BRI Group Dukung Pemulihan Infrastruktur
-
Puluhan Aksi Tanggap Darurat, Bantuan BRI Jangkau 70 Ribu Lebih Warga Terdampak
-
Transformasi Mengejutkan LIMA di Usia 20 Tahun, Apa Itu Filosofi Lima Jari?
-
Akhir Perjalanan 'Couple Goals' Jabar: Atalia dan Ridwan Kamil Sepakat Pisah Baik-Baik
-
5 Spot Wisata Hidden Gem dan Kuliner Viral di Subang untuk Libur Akhir Tahun 2025