SuaraJabar.id - Budayawan asal Bandung, Jawa Barat Budi Dalton bersuara terkait lagu Halo-halo Bandung yang diubah menjadi Halo-halo Kuala Lumpur.
Lagu itu menjadi soundtrack sebuah animasi yang diduga dibuat konten kreator asal Malaysia dan tayang di akun Youtube Lagu Kanak TV. Nada lagu dalam tayangan itupun sama persis dengan lagi Halo-halo Bandung yang diciptakan Ismail Marzuki itu.
"Saya yakin tidak mungkin Malaysia tidak tahu kalau ini lagu Indonesia, termasuk menggubahnya. Dia tahu risikonya seperti apa, tapi karena ini untuk lagi anak-anak mungkin, gak akan sampai ramai," kata Budi saat dihubungi, Rabu (13/9/2023).
Sebab sudah berulangkali kebudayaan asal Indonesia ditiru Malaysa, kata Budi, pemerintah melalui kementerian terkait harus melakukan tindakan tegas. Karena menurutnya selama ini pemerintah kurang tegas terkait hal-hal tersebut
"Ada bentuk somasi atau apapun karena saya yakin legalitas lagu ini makannya disebut lagu nasional sudah lengkap. Entah lewat hukum internasional atau apa karena Malaysia bukan sekali saja. Perlu ada ketegasan," ujar Budi.
Dirinya belum mengetahui apakah pemerintah sudah bersikap atau belum terkait lagu Halo-halo Bandung yang diduga dijiplak hingga viral di media sosial itu. Sebab setahu dia, sejauh ini baru netizen yang bersuara lantang lewat media sosial.
"Yang harus turun negara, karena sampai sekarang kan yang ramenya netizen. Mungkin negara juga sudah, tapi alangkah baiknya dipublikasikan agar tidak gaduh di dunia maya kalau sudah ada tindakan. Sudaj harus dilakukan secara terbuka," tegas Budi.
Menurutnya, apa yang dilakukan konten kretaor dengan mengubah lirik lagu Halo-halo Bandung tak cukup hanya dengan perminaan maaf saja.
"Ini memang harus dicabut lagi yang mereka gubah. Bentuknya entah sanksi apa, kan bukan sekali. Saya pikir harus ada ketegasan," ucap Budi.
Lebih jauh Budi menyoroti aspek kebudayaan yang menurutnya belum menjadi fokus dalam pembangunan di Indonesia. Menurutnya perlu pemerintah harus memberikan perhatian lebih terhadap aspel tersebut.
"Saya pikir kebudayaan belum menjadi fokus didalam pembangunan negara. Diperlukan kesasaran tinggi pembuat regulasi bahwa berdirinya bangsa ini lewat kebudayaan, apabila tidak diajarkan maka Bhineka Tunggal Ika hanya akan menjadi slogan," kata Budi.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki
Berita Terkait
-
Lirik Lagu Hello Kuala Lumpur Bahasa Inggris yang Viral karena Menjiplak Halo Halo Bandung, Bikin Netizen Geram!
-
Halo-Halo Bandung Dijiplak, Ini 6 Warisan Budaya yang Juga Pernah Diklaim Malaysia
-
Halo-halo Bandung Dibajak Malaysia, Mari Bung Rebut Kembali!
-
Lagu Helo Kuala Lumpur Dituding Jiplak Halo-Halo Bandung, Akun YouTube Malaysia Tutup Kolom Komentar
-
Kembali Berulah, Malaysia Plagiat Lagu Nasional Indonesia Halo-halo Bandung Jadi Hello Kuala Lumpur
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
Terkini
-
Diduga Rampas Sertifikat Jaminan Utang Rp500 Juta, Kades di Bekasi Terancam Dipolisikan
-
BRI Group Catat Lonjakan Tabungan Emas 13,7 Ton, Bukti Penguatan Ekosistem Bullion Nasional
-
Pengadilan Menangkan Konsumen, Perintahkan Dua Jam Tangan RM Senilai Rp 80 Miliar Diserahkan
-
BRI Peduli Hadirkan RVM di KOPLING 2025 untuk Edukasi dan Pengurangan Sampah Plastik
-
Kepala Sekolah di Bekasi 'Dipaksa' Belajar Mendalam: Nasib Pendidikan Jawa Barat Ditentukan