Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Kamis, 26 Oktober 2023 | 07:47 WIB
Politisi PDI Perjuangan (PDIP), Adian Napitupulu, singgung capres yang mempunyai jejak pelanggaran HAM. (foto dok. PDIP)

SuaraJabar.id - Politisi PDIP yang juga wakil ketua Tim Koordinasi Relawan Tim Koordinasi Pemenangan Pilpres (TKRPP) Adian Napitupulu tidak setuju jika provinsi Jawa Barat disebut sebagai lumbung suara Prabowo Subianto.

Adian menyebut bahwa capres PDIP Ganjar Pranowo memiliki nilai yang lebih di mata masyarakat Jawa Barat.

"Kata siapa? Enggak, enggak, saya percaya bahwa Ganjar punya nilai yang lebih baik untuk kita sampaikan kepada masyarakat," ujar Adian saat diwawancarai di sela kegiatan mendampingi Mensos Tri Rismaharini menyapa pasien katarak di Kilik Mata Hasri Ainun di Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (25/10).

Menurut Adian, pihaknya tak mau terkuras energi dengan memikirkan pasangan lain seperti Prabowo. Menurutnya waktu 111 hari jelang Pilpres 2024 akan dimanfaatkan betul untuk memfokuskan kemenangan pasangan Ganjar-Mahfud.

Baca Juga: Adian Sebut PDIP Tak Baper Usai Gibran Membelot Jadi Cawapres Prabowo

"Waktu kita tinggal 111 hari lagi, dalam waktu itu, kami akan fokus menggunakan energi yang kita miliki, tidak untuk memikirkan yang lain-lain selain memikirkan bagaimana menambah suara untuk Pak Ganjar dan Pak Mahfud MD," jelasnya.

Menurut hasil survei Poltracking Indonesia mencatat bahwa elektabilitas bakal calon presiden (capres) Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto unggul sebesar 44,2 persen di Jawa Barat.

Direktur Riset Poltracking Indonesia Arya Budi di Jakarta, Selasa (10/10) pada simulasi surat suara tiga nama bakal calon presiden, Prabowo Subianto memperoleh angka elektabilitas 44,2 persen jauh di atas dua kandidat lainnya, yaitu Anies Baswedan 25 persen dan Ganjar Pranowo 21,8 persen.

Menurut Arya, tren elektabilitas ketiga kandidat bakal capres itu cenderung naik. Kenaikan tertinggi dalam rentang periode survei ada pada Prabowo Subianto 5,7 persen, disusul Anies Baswedan 3 persen, dan Ganjar Pranowo 1,6 persen.

Adapun dalam simulasi dua kandidat ('head-to-head'), Anies Baswedan 32,5 persen vs Ganjar Pranowo 30,9 persen nisbi seimbang. Sementara itu, simulasi Prabowo Subianto 47,6 persen vs Anies Baswedan 26,5 persen. "Berjarak cukup signifikan sekitar 21,1 persen," jelasnya.

Baca Juga: Profil Adian Napitupulu, Kader yang Bongkar Akar Konflik Jokowi-PDIP Gegara Mega Tolak 3 Periode

Terakhir, 'head-to-head' antara Prabowo Subianto 48,3 persen vs Ganjar Pranowo 24,5 persen. Jarak antara kedua bakal capres itu sebanyak 23,8 persen.

Arya menyoroti elektabilitas bakal capres berdasarkan wilayah aglomerasi-kultural di Jawa Barat. [Antara]

Load More