Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Minggu, 21 Januari 2024 | 19:30 WIB
Capres-Cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran). [Instagram @prabowo]

SuaraJabar.id - Calon Presiden-Wakil Presiden nomor urut 2, Prabowo-Gibran dari hasil survei Charta Politika Indonesia (CPI) makin terdepan dibanding dua paslon lainnya. Hasil survei memperlihatkan Prabowo-Gibran unggul hampir di seluruh wilayah Indonesia.

Di Sumatera, Prabowo-Gibran meraih 41 persen, di DKI Jakarta dan Banten meraup 36 persen. Sementara di Jawa Barat, paslon nomor 2 ini meraih presentase suara mencapai 47 persen.

Presentase Prabowo-Gibran juga unggul di daerah lain seperti Jawa Timur (40 persen), Bali hingga NTT (52 persen), Kalimatan (49 persen), Sulawesi (42 persen) dan Maluku serta Papua yang mencapai 50 persen.

Baca Juga:

Baca Juga: Survei Prabowo-Gibran Memimpin di Jatim, AMIN di Posisi Berapa?

Hasil CPI juga menunjukkan bahwa koresponden survei memilih pasangan nomor urut 2 itu karena dianggap merakyat dan perhatian terhadap rakyat. Selain itu, faktor tegas dan berwibawa juga jadi faktor masyarakat memilih pasangan Prabowo-Gibran.

Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming menjadi pilihan tertinggi publik sebagai calon Presiden pada survei periode ini. Mengikuti berikutnya, ditempati Ganjar Pranowo – Mahfud MD yang mendapatkan elektabilitas relatif berimbang dengan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar.

Hasil survei CPI juga tunjukkan tingkat undecided voters (pemilih yang belum menentukan pilihannya) sudah terbilang rendah, berada di bawah 5 persen.

Survei CPI berlangsung pada 4-11 Januari 2024 dengan jumlah sampel sebanyak 1220 responden. Margin of error pada survei ini 2,82 persen. Responden survei ialah masyarakat dengan usia 17 tahun atau sudah memiliki hak suara di Pemilu 2024.

Pendukung Prabowo-Gibran Dapat Intimidasi

Baca Juga: Masuk TKN Prabowo-Gibran, Khofifah Diharuskan Cuti dari PBNU

Baru-baru viral video yang memperlihatkan insiden persekusi dan pelarangan terhadap para pendukung Prabowo-Gibran yang ingin berbelanja di pasar Kota Manado. Dari unggahan akun Twitter @itspragibtime, seorang pria berjaket orange melarang pendukung Prabowo-Gibran untuk masuk ke area pasar tersebut.

Di dalam video yang beredar tersebut, pria berjaket orange itu tampak menghalangi-halangi sejumlah simpatisan Prabowo-Gibran. Ia bersikeras para pendukung paslon 02 ini tidak bisa masuk ke area pasar, meski sudah dijelaskan mereka ingin berbelanja di pasar.

Si pria berjaket orange itu mengklaim bahwa dirinya tak mengizinkan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Masih dari sumber yang sama, disebutkan bahwa ada unsur politis di insiden pelarangan pendukung Prabowo-Gibran masuk ke area pasar tersebut.

"Namun yang menjadi keanehan adalah adanya aroma bahwa pelarangan yang dilakukan oleh Iwan kepada pendukung Prabowo-Gibran didasari oleh dukungan politik," cuit akun tersebut seperti dikutip, Minggu (21/1).

Pada cuitannya lainnya, akun @itspragibtime menyebut bahwa terduga pelaku pelarangan ialah Iwan Mantali, yang juga menjabat sebagai Koordinator Pasar Kota Manado.

Dari hasil penelusuran akun tersebut, Iwan diduga ialah pendukung Calon Presiden Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo. Hal ini terlihat dari foto profil akun Facebook Iwan yang menunjukkan dia berfoto selfie dengan Ganjar Pranowo.

Viralnya video ini pun menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat. Sejumlah netizen mengaku prihatin dengan adanya aksi presekusi seperti ini.

“Padahal hanya perkara berbeda dukungan. Mohon bersabar ya pendukung Prabowo-Gibran. Kalian tidak salah karena mempertahankan 'value' demokrasi yang seharusnya,” tulis pengguna akun X @And***

“Kecewa banget. Kenapa cuman perihal pemilihan politik sampai bisa menghalalkan cara gini? Mengunjungi pasar untuk kebutuhan kan juga hak orang masing-masing. Segitunya kah?! Semangat para pendukung Prabowo-Gibran,” sambung akun lainnya @yud***

“Loh kok gitu? Kita seharusnya tidak menghalangi orang karena perbedaan pilihan politik. Tetap sabar pendukung Prabowo-Gibran, sudah sepatutnya demokrasi ditegakkan,” sahut pengguna Twitter lainnya.

Netizen lain juga mengingatkan agar Pilpres 2024 bisa berjalan dengan damai dan meminta para pendukung tidak ugal-ugalan.

Load More