SuaraJabar.id - Peneliti usat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN Erma Yulihastin angkat bicara soal kemunculan angin tornado yang menerjang kawasan Rancaekek di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (21/2).
Menurut Erna, pihaknya akan melakukan upaya rekonstruksi dan investigasi kemunculan angin tornado tersebut. Erna menuliskan di akun X miliknya, foto dan video saat angin tornado itu menerjang akan sangat membantu.
"Kronologi foto-foto dan video dari masyarakat dan media sangat membantu periset dalam mendokumentasikan extreme event yang tercatat sebagai tornado pertama ini," tulisnya seperti dikutip, Kamis (22/2).
Erna dalam penjelasannya mengatakan bahwa angin tornado memiliki skala kekuatan angin yang lebih tinggi dan radius lebih luas. Angin tornado minimal kecepatan angin mencapai 70 kilometer per jam.
Berdasarkan kajian BRIN, angin puting beliung terkuat yang pernah tercatat memiliki kecepatan 56 kilometer per jam.
Menurut Erma, kasus puting beliung yang biasa terjadi di Indonesia hanya berlangsung sekitar 5 sampai 10 menit itu pun sudah sangat lama.
"Hanya ada satu kasus yg tidak biasa ketika puting beliung terjadi dalam durasi 20 menit di Cimenyan pada 2021," paparnya.
Lebih lanjut Erma mengungkapkan bahwa BRIN melalui Kajian Awal Musim Jangka Madya Wilayah Indonesia (KAMAJAYA) sudah memprediksi peristiwa cuaca ekstrem yang terjadi di Indonesia pada 21 Februari 2024.
BMKG Soal Angin Tornado di Rancaekek
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) membeberkan penyebab terjadinya angin puting beliung yang menerjang kawasan Rancaekek, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada Rabu (21/2) sore WIB.
Menurut Kepala BMKG Stasiun Bandung Teguh Rahayu berdasarkan data pantuan radar saat peristiwa terjadi, tampak terjadi hujan ekstrem. Dijelaskan oleh Teguh bahwa angin puting beliung itu merupakan dampak ikutan munculnya awan cumulonimbus (CB).
“Puting beliung merupakan dampak ikutan pertumbuhan awan CB dan berlanjut hujan lebat disertai angin kencang tiba-tiba dengan durasi singkat dan skala lokal,” jelasnya seperti dikutip.
Ditambahkan oleh Teguh, kondisi cuaca ekstrem tak kelas dari suhu muka laut di sekitar wilayah Indonesia relatif hangat, mendukung penambahan suplai uap air ke wilayah Indonesia termasuk wilayah Jawa Barat dan sekitarnya.
Baca Juga: Angin Puting Beliung Terjang Rancaekek, BMKG Beberkan Fakta Mengejutkan
“Terpantau adanya sirkulasi siklonik di Samudera Hindia barat Pulau Sumatera yang mengakibatkan terbentuknya area netral poin dengan area pertemuan dan perlambatan angin (konvergensi) serta belokan angin (shearline) berada di sekitar wilayah Jawa Barat, kondisi ini mampu meningkatkan pertumbuhan awan disekitar wilayah konvergensi dan belokan angin tersebut,” jelasnya.
Terjangan angin puting beliung memporak porandakan sejumlah bangunan di Dusun Citanggulun RT 03 RW 04 Desa Cintamulya pada Rabu (21/2) sore WIB.
Dari video yang diterima redaksi, angin puting beliung menerjang di kawasan PT Kahatex, Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Terlihat dalam video tersebut, angin puting beliung menghantam semua bangunan yang dilewatinya. Salah satu video memperlihatkan atap bangunan bangunan tercopot.
"Allahu Akbar," teriak sejumlah wanita dengan ketakutan.
Berita Terkait
-
Angin Puting Beliung Terjang Rancaekek, BMKG Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Breaking News! Terjangan Angin Puting Beliung Porak Porandakan Pabrik di Rancaekek
-
Gempa Darat Gunjang Tasikmalaya Malam Ini, Begini Penjelasan BMKG
-
Bangunan Bersejarah Pancainti Disulap Jadi TPS di Cirebon, Begini Penampakannya
-
Ratusan Warga Sumedang Besok Harus Nyoblos dengan Kondisi Rumah Terendam Banjir
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
Tertipu Rayuan Maut Orang Dalam, 10 Pencari Kerja di Bekasi Gigit Jari Uang Melayang
-
Beli Sembako Harus Pakai Perahu, Warga Eretan Wetan Menyerah pada Laut: Kami Mau Pindah
-
PKL Simpang Bara Bakal Digeser ke Situ Babakan, Solusi Jitu Urai Macet Kampus IPB?
-
BRI Bangun Ekosistem UMKM Inklusif dengan Pemberdayaan Difabel
-
Kinerja BRI 2025 Tumbuh, Segmen Bullion dan Emas Jadi Andalan Baru