SuaraJabar.id - Salah satu dari delapan tersangka kasus Vina Cirebon, Saka Tatal muncul ke publik dan mengaku bahwa ia adalah korban salah tangkap.
Saka juga mengklaim bahwa dirinya saat dilakukan pemeriksaan di kantor polisi mendapat penganiayaan untuk mengakui perbuatan yang tidak ia lakukan.
Ia menjelaskan bahwa saat kejadian pembunuhan Vina dan Eki kekasihnya, dirinya saat itu sedang berada di rumah bersama pamannya. Saka kemudian ditangkap saat ia sedang mengisi pom bensin.
Baca juga:
Saka ditangkap pihak kepolisian saat dirinya masih berusia 15 tahun. Selama di kantor kepolisian itu, Saka menyebut bahwa dirinya mendapat siksaan dan dipaksa untuk mengakui perbuatan membunuh Vina dan Eki.
"Saya langsung dipukulin, suruh ngaku perbuataan yang gak saya lakuin," ujarnya seperti dikutip.
Tindakan kekerasan diklaim Saka ia terima dari anggota kepolisian, mulai dari tendangan, pukulan bahkan disetrum.
"Saya akhirnya mengaku juga, terpaksa gak kuat lagi," ungkap Saka.
Baca juga:
Sebelumnya, Saka bersama pengacaranya Titin saat jadi narasumber di acara salah satu televisi menegaskan tidak mengenal tiga tersangka yang selama 8 tahun masih buron.
"Permasalahannya saya juga tidak tahu (identitas 3 DPO). Saya juga jadi korban salah tangkap. Saya waktu itu (kejadian pembunuhan Vina dan Eki) ada di rumah sama paman saya," ujar Saka.
Sementara itu, pengacara dari Saka, Titin mengatakan bahwa proses penangkapan kliennya pada 2016 penuh dengan kejanggalan.
Revina Dewi Arsita atau Vina dan kekasihnya Rizky Rudiana atau Eky jadi korban pembunuhan dari sekelompok geng motor di Cirebon, Jawa Barat pada Agustus 2016.
Jasad keduanya ditemukan pada Minggu 27 Agustus 2016 di Jembatan Layang Talun, Cirebon. Awalnya kedua sejoli ini dianggap sebagai korban laka lantas.
Dari hasil penyelidikan kemudian terungkap bahwa keduanya jadi korban kekejian geng motor. Vina dan Eky tewas akibat dikeroyok anggota geng motor di Jalan Perjuangan depan SMP 11 Kali Tanjung Cirebon.
Berita Terkait
-
Kasus Pembunuhan Vina Dewi Arsita Penuh Misteri, Hotman Paris Langsung Turun Tangan, Minta Ini ke Pejabat
-
Terungkap! Luka Tusukan Leher Jadi Penyebab Kematian Ibu di Tangan Anak Kandung
-
Misteri Pembunuhan Ibu Kandung di Sukabumi: ODGJ Mengamuk atau Ada Motif Tersembunyi?
-
Masuk ke RSJ Cisarua, Begini Kondisi Terbaru Tarsum Pemutilasi Istri di Ciamis
-
Gempar Pembunuhan Sadis di Garut: Kondisi Tubuh Korban Mengerikan
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Emas Antam Menggila, Harga Naik Kembali ke Rp 1,9 Juta per Gram
-
Waduh! Cedera Kevin Diks Mengkhawatirkan, Batal Debut di Bundesliga
-
Shayne Pattynama Hilang, Sandy Walsh Unjuk Gigi di Buriram United
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
Terkini
-
Dari Kurir Jadi Juragan! Dua Warga Bandung Raup Omzet Ratusan Juta
-
KRL Lumpuh Total Dihantam Gempa Bekasi: 5 Fakta Menegangkan di Balik Normalisasi Cepat
-
Cerita di Balik Layar Pemulihan KRL Usai Gempa Bekasi: Hujan Deras Tak Hentikan Kami
-
Warisan Proyek Mangkrak di Meja Dedi Mulyadi, Sanggupkah Akhiri Kutukan 10 Tahun TPPAS Lulut Nambo?
-
Jangan Sampai Terlewat! Ini Jadwal dan Cara Daftar Jabar Media Summit 2025