Naskah Wangsakerta menjelaskan di masa kuasa Sri Maharaja Purnawarman, kerajaan ini mencatatkan kebesarannya. Lebih jauh, raja ketiga dari dinasti Tarumanegara ini tercatat dari tanggal 3 bulan Jesta (Mei/Juni) hingga tanggal 12 bulan Asada (Juni/Juli) tahun 419 tengah mengerjakan megaproyek di Sungai Citarum.
Sungai terbesar dan terpanjang di tatar Pasundan ini sengaja dikeruk dan diperdalam. Selain untuk irigasi, proyek pengerukan sungai ini dilakukan sebagai upaya meminimalisir potensi banjir.
Pun sejarah pembangunan kota Bandung sebagai episentrum baru di Jawa Barat. Salah satunya juga didasarkan pada upaya menghindari luapan banjir Sungai Citarum.
Pada 1810, RA Wiranatakusuma II memindahkan pusat lamanya dari daerah Krapyak (Dayeuhkolot) ke daerah Bandung tengah, dan posisi ini bertahan hingga saat ini.
Baca Juga: Penampakan Pulau Sampah di Sungai Citarum, Pj Gubernur Bilang Begini
Kini jadi ibu kota di Propinsi Jawa Barat. Sedangkan Daerah Dayeuhkolot dan sekitarnya yang adalah daerah DAS hingga saat ini pun masih lazim terendam banjir ketika memasuki musim penghujan.
Tidak banyak potret rekaman peristiwa sejarah peradaban di sepanjang daerah Sungai Citarum. Ada perkiraan, ibu kota Kerajaan Tarumanegara berada di hilir sungai, yaitu di sekitar Kerawang-Bekasi.
Pada 1957 ditemukan beberapa arca Dewa Wisnu dan Lingga di reruntuhan bangunan purbakala yang mulanya dianggap sebagai sisa benteng Belanda di Karawang.
Dari penemuan ini, mulai terkuak sedikit potret peradaban di sekitar hilir sungai Citarum. Penemuan artefak ini kemudian disebut sebagai Candi Buana.
15 km dari Candi Buana, juga ditemukan kompleks situs percandian yang disebut sebagai Candi Batujaya. Di komplek percandian itu ditemukan 24 lokasi candi. Namun baru 10 lokasi candi telah digali dan diteliti secara intensif.
Baca Juga: Jabar Targetkan Juara Umum Peparnas 2024 di Sumatera Utara
Penemuan komplek candi Batujaya ini menjadi bukti lain bagaimana tingginya peradaban masyarakat di sekitar sungai Citarum masa lalu.
Sedangkan di zaman Belanda, Sungai Citarum berperan sebagai sarana penghubung transportasi. Sungai ini berfungsi menghubungkan antara daerah pedalaman dan daerah pesisir di pantai utara Jawa, untuk membawa hasil pertanian dan perdagangan.
Di era pemerintah Soekarno, dibuat megaproyek bendungan yang dibangun pada 1957, diberi nama Waduk Ir H Juanda. Awalnya, Jatiluhur ialah satu–satunya bendungan di Sungai Citarum.
Lalu selanjutnya dibangunlah dua bendungan lainnya di masa Presiden Soeharto. Bendungan Saguling pada 1985 dan Bendungan Cirata di tahun 1988.
Sungai Citarum jadi Lautan Sampah
Kini aliran sungai tidak bisa mengalir diakibatkan menumpuknya sampah di atasnya. Sejumlah petugas berusaha keras untuk membersihkan sungai Citarum dari sampah yang mayoritas merupakan sampah plastik.
Berita Terkait
-
Penampakan Pulau Sampah di Sungai Citarum, Pj Gubernur Bilang Begini
-
Jabar Targetkan Juara Umum Peparnas 2024 di Sumatera Utara
-
Geger! 3 Tahun Dibully Siswi SMK di Bandung Meninggal Dunia, Ini Kata Keluarga
-
HUT Kabupaten Majalengka, Bey Machmudin: Momentum Gotong Royong Bangun Majalengka Lebih Maju
-
Tahun Ini, Jawa Barat Targetkan Kunjungan Wisatawan Tembus 100 Juta Orang
Terpopuler
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- Moto G100 Pro Resmi Debut, HP Murah Motorola Ini Bawa Fitur Tangguh dan Baterai Jumbo
- 5 HP Harga Rp1 Jutaan RAM 8/256 GB Terbaik 2025: Spek Gahar, Ramah di Kantong
- 45 Kode Redeem FF Max Terbaru 4 Juli: Klaim Gloo Wall, Bundle Apik, dan Diamond
Pilihan
-
Daftar 6 Sepatu Diadora Murah untuk Pria: Buat Lari Oke, Hang Out Juga Cocok
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Baterai Jumbo Terbaik Juli 2025, Lebih dari 5.000 mAh
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Juli 2025, Multitasking Pasti Lancar!
-
Sekali klik! Link Live Streaming Piala Presiden 2025 Persib vs Port FC
-
7 Rekomendasi Tumbler Kekinian, Kuat Antikarat Dilengkapi Fitur Canggih
Terkini
-
Buruan Klaim! 3 Link DANA Kaget Hari Ini, Dapatkan Saldo DANA Gratis Hingga Rp500 Ribu!
-
Piala Presiden 2025: Polda Jabar Terjunkan 2.632 Personel, Libatkan Jibom Amankan Si Jalak Harupat
-
8 Link DANA Kaget 3 Juli 2025, Segera Klaim Saldo DANA Gratis Hingga Rp500 Ribu
-
Welas Asih Nama Baru RSUD Al-Ihsan, Dedi Mulyadi Beberkan Maksud di Baliknya
-
Gempa Frekuensi Rendah di Tangkuban Parahu Tembus Rekor: Aktivitas Masih Normal