Sejarah juga mencatat Sungai Citarum adalah bagian yang tak terpisahkan dari sejarah Kerajaan Tarumanegara, Kerajaan Sunda, Kerajaan Galuh, Kerajaan Padjajaran, hingga Kerajaan Sumedang Larang maupun Kerajaan Cirebon juga Kerajaan Banten.
Sungai ini bisa dikatakan turut menjadi saksi sejarah peradaban manusia di Jawa Barat.
Sungai Citarum dari Masa ke Masa
Dari catatan sejarah di sekitar abad ke-4, Jayashingawarman membuka hutan dan membangun sebuah dusun kecil di daerah pinggiran Sungai Citarum. Dusun itu kemudian berkembang dan menjadi kerajaan besar.
Baca Juga: Penampakan Pulau Sampah di Sungai Citarum, Pj Gubernur Bilang Begini
Kerajaan ini menjadi kerajaan Hindu tertua dan sekaligus terbesar di Jawa Barat. Kerajaan Tarumanegara tercatat berkuasa di Pulau Jawa dari abad ke-4 hingga ke-7.
Naskah Wangsakerta menjelaskan di masa kuasa Sri Maharaja Purnawarman, kerajaan ini mencatatkan kebesarannya. Lebih jauh, raja ketiga dari dinasti Tarumanegara ini tercatat dari tanggal 3 bulan Jesta (Mei/Juni) hingga tanggal 12 bulan Asada (Juni/Juli) tahun 419 tengah mengerjakan megaproyek di Sungai Citarum.
Sungai terbesar dan terpanjang di tatar Pasundan ini sengaja dikeruk dan diperdalam. Selain untuk irigasi, proyek pengerukan sungai ini dilakukan sebagai upaya meminimalisir potensi banjir.
Pun sejarah pembangunan kota Bandung sebagai episentrum baru di Jawa Barat. Salah satunya juga didasarkan pada upaya menghindari luapan banjir Sungai Citarum.
Pada 1810, RA Wiranatakusuma II memindahkan pusat lamanya dari daerah Krapyak (Dayeuhkolot) ke daerah Bandung tengah, dan posisi ini bertahan hingga saat ini.
Baca Juga: Jabar Targetkan Juara Umum Peparnas 2024 di Sumatera Utara
Kini jadi ibu kota di Propinsi Jawa Barat. Sedangkan Daerah Dayeuhkolot dan sekitarnya yang adalah daerah DAS hingga saat ini pun masih lazim terendam banjir ketika memasuki musim penghujan.
Berita Terkait
-
Sindiran Kang Dedi Mulyadi ke Lucky Hakim Dikritik : Mending Tegur Langsung Daripada Update
-
Kabar Gembira dari Kang Dedi Mulyadi, Mulai Besok Mutasi Kendaraan Jabar Bebas Pajak
-
Sindiran Menohok Dedi Mulyadi Buat Lucky Hakim: Bahagiakan Anak Tak Perlu ke Jepang!
-
5 Kolam Renang di Bandung Wisata Air untuk Libur Lebaran
-
Beratnya Sanksi untuk Bupati Indramayu Lucky Hakim yang Liburan ke Jepang tanpa Izin
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Murah Memori Jumbo Terbaru April 2025, Mulai Rp 2 Jutaan
-
AFC Sempat Ragu Posting Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia, Ini Penyebabnya
-
Bennix Ngakak, RI Tak Punya Duta Besar di AS karena Rosan Roeslani Pindah ke Danantara
-
Drawing Grup Piala Dunia U-17 2025: Timnas Indonesia U-17 Bertemu Brasil hingga Ghana?
-
Polresta Solo Apresiasi Masyarakat Manfaatkan Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor
Terkini
-
Lucky Hakim Liburan ke Jepang Tuai Kritik, Dedi Mulyadi Sentil Soal Etika Pejabat!
-
Cari Titik Temu, Bupati Bogor Ajak Duduk Bersama Bahas Isu Viral Kades Minta THR
-
BRI Terapkan Prinsip ESG untuk Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Bertanggung Jawab
-
BRI Berikan Tips Keamanan Digital: Waspada Kejahatan Siber Saat Idulfitri 1446 H
-
Program BRI Menanam Grow & Green: Meningkatkan Ekosistem dan Kapasitas Masyarakat Lokal