SuaraJabar.id - Pada Senin, 22 Juli 2024 kemarin, sejumlah orangtua calon siswa melakukan aksi protes dengan menggembok pagar SMAN 1 Tambun Utara. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan karena anak-anak mereka tidak diterima dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk tahun ajaran 2024/2025.
Aksi penggembokan yang dilakukan pada pagi hari tersebut menyebabkan gangguan signifikan. Sejumlah siswa dan guru tidak bisa memasuki area sekolah, dan kemacetan lalu lintas pun terjadi di sekitar lokasi. Pihak sekolah terpaksa memotong gembok dengan gergaji besi untuk mengatasi situasi ini.
Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh Suara.com, terdapat setidaknya 70 calon siswa yang tidak lolos seleksi di SMAN 1 Tambun Utara. Sekolah tersebut hanya memiliki kuota untuk 360 siswa baru.
Para orangtua yang marah merasa tidak adil karena anak-anak mereka tidak diterima, sementara tetangga mereka berhasil masuk melalui jalur zonasi. Beberapa orangtua telah mencoba mendaftarkan anak mereka melalui berbagai jalur, namun tetap tidak berhasil.
Baca Juga: PPDB Jalur Zonasi Bukan Solusi tapi Masalah, FMPP Cimahi: Celah untuk Berbuat Curang
Salah satu orang tua calon siswa yang identitasnya dirahasiakan menyebut, pihaknya ingin bertemu dengan pihak sekolah untuk mencari solusi.
"Kita mau ketemu pihak sekolah. Sudah daftar sebelumnya (tapi tidak lolos seleksi)," ujarnya.
Sebagai bentuk protes tambahan, orangtua calon siswa menempelkan karton berisi keluh kesah dan permohonan agar anak-anak mereka diterima di SMAN 1 Tambun Utara. Tindakan ini menggambarkan besarnya harapan dan keinginan mereka agar anak-anak mereka bisa mendapatkan pendidikan di sekolah tersebut.
Bahkan, peristiwa ini hingga membuat pihak berwajib dari Polsek Tambun turun tangan untuk turut mengamankan situasi. Peritiwa ini cukup mencuri perhatian dan viral di media sosial.
Insiden ini mencerminkan tingginya persaingan dalam PPDB serta sistem zonasi dan tekanan yang dirasakan oleh orangtua dan calon siswa. Diharapkan pihak sekolah dan pemerintah dapat mencari solusi yang lebih adil dan transparan untuk mengatasi masalah ini, sehingga kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Baca Juga: Banyak Kasus PPDB Online Jalur Zonasi di Jawa Barat, Ridwan Kamil Bakal Lakukan Apa?
Berita Terkait
-
PPDB Resmi Berganti Jadi SPMB, Ini Tindak Lanjut Pemda
-
Akses dan Keadilan Pendidikan
-
SPMB Andalkan Sekolah Negeri, PSPK Ingatkan Dikdasmen Masih Ada 310 Daerah Kekurangan SMAN
-
Perubahan Sistem Zonasi SPMB, Menteri Dikdasmen: Murid Bisa Sekolah Lintas Provinsi, Asalkan Dekat Rumah
-
Sistem Zonasi Sekolah: Meningkatkan Kesetaraan atau Malah Menambah Masalah?
Terpopuler
- CEK FAKTA: Diskon Listrik 50 Persen Berlaku Lagi, Periode Maret-April 2025
- Pembagian Port Grup Piala Dunia 2026 Dirilis, Ini Posisi Timnas Indonesia
- Masak Rendang 12 Kg, Penampilan BCL di Dapur Jadi Omongan
- Cruiser Matik QJMotor SRV 250 AMT Paling Digandrungi di Indonesia
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
Pilihan
-
Petaka Mees Hilgers: Cedera Jadi Kontroversi Kini Nilai Pasar Terus Turun
-
Potret Denny Landzaat Salam-salaman di Gereja Saat Lebaran 2025
-
Media Belanda: Timnas Indonesia Dapat Amunisi Tambahan, Tristan Gooijer
-
Jumlah Kendaraan 'Mudik' Tinggalkan Jabodetabek Tahun Ini Meningkat Dibandingkan 2024
-
PSSI Rayu Tristan Gooijer Mau Dinaturalisasi Perkuat Timnas Indonesia
Terkini
-
Dedi Mulyadi Skakmat PTPN: Kenapa Tanah Negara Disewakan, Perkebunannya Mana?
-
Gubernur Dedi Mulyadi Libatkan Pakar, Evaluasi Besar-besaran Kegiatan Ekonomi di Pegunungan Jabar
-
Menjelang Lebaran, Wamen BUMN Pastikan Kesiapan Stok Uang
-
Jangan Panik! Ini Jadwal Lengkap Layanan BRI selama Libur Lebaran 2025
-
Dukung Pembangunan Berkelanjutan, BRI Peduli Bangun PLTMH di Desa BRILiaN