SuaraJabar.id - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin meminta pengelola restoran, hotel, hingga tempat wisata untuk mengelola sampahnya mandiri secara baik dan benar, terlebih saat musim liburan seperti Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 ini.
Bey mengatakan dia telah meminta pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di bawahnya untuk berkoordinasi dengan dinas di tingkat kabupaten/kota se-Jawa Barat untuk mengimplementasikan hal tersebut.
"Saya sudah minta kadis untuk berkoordinasi dengan kadis di kota/kabupaten se-Jawa Barat untuk meminta pengelola-pengelola, terutama restoran, hotel, dan juga tempat wisata untuk mengolah sampah," kata Bey di Gedung Sate Bandung, Senin (23/12/2024).
Bey meminta pengelola tempat-tempat tersebut jangan hanya asal membuang ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS) saja, tapi kelola sampah yang bisa dikelola secara mandiri.
Dia mencontohkan pengelolaan sampah organik, karena telah banyak dan telah lama ada imbauan untuk sampah organik dikelola terlebih dahulu secara mandiri.
"Jadi jangan membuang lagi TPA Sarimukti dengan sampah-sampah, tambahan sampah," ujarnya dilansir ANTARA.
Hal ini, kata Bey, juga bertujuan agar libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 memiliki dampak positif untuk Jawa Barat.
"Untuk PAD Jabar, dengan bertambahnya wisatawan, ekonomi kan bergerak. Tapi kami titipkan sampahnya dikelola dengan baik," ucap Bey.
Terkait Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 juga, Bey mengatakan pihaknya telah menyampaikan pada Dinas Perhubungan Jabar dan Organisasi Angkutan Darat (Organda) Jabar agar betul-betul melaksanakan Uji KIR, dan Uji Petik kendaraan untuk keamanan perjalanan.
Baca Juga: Amankan Perayaan Natal dan Tahun Baru, Polres Sukabumi Kota Bentuk Tim Macan Bintana
Kemudian, Bey juga mengingatkan para pengemudi kendaraan terutama bus untuk bisa memastikan kendaraannya dalam kondisi baik dan aman, serta kondisi badannya prima. Di sisi lain masyarakat juga harus berani bertanya terkait kondisi kendaraan dan pengemudinya demi keamanan dan kenyamanan perjalanan mereka sendiri.
"Yang paling tahu kendaraan itu, ya supirnya. Jangan dipaksakan kalau kondisi kendaraannya tidak memungkinkan. Dan supir jangan memaksakan diri, tapi juga harus paham betul badannya harus sehat,. Jangan sampai menyebabkan kerugian apalagi fatal," ucapnya.
"Berani berbicara kepada pemilik busnya atau yang membawanya ketika kondisinya tidak baik."
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
3 Rekomendasi HP Murah Kualitas Bagus untuk Mahasiswa 2025: Spek Dewa, Harga Sahabat Kosan!
-
3 Laboratorium Rahasia Narkotika Beroperasi di Bogor dan Cimahi
-
Geger Penemuan Kerangka Manusia di Irigasi Karawang
-
Ego 3 Kades di Karawang Nyaris Gagalkan Proyek Banjir Vital! Dedi Mulyadi Turun Tangan, Ini Hasilnya
-
Keseimbangan Air di Tengah Industri: Tantangan, Riset, dan Upaya Konservasi