SuaraJabar.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cianjur Jawa Barat mencatat sekitar 1.000 rumah rusak akibat bencana alam yang tersebar di 15 kecamatan Tidak Masuk Kategori (TMK) bantuan stimulan setelah dilakukan verifikasi ulang.
Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Cianjur Nurzein di Cianjur Rabu (8/1/2025) mengatakan, dari 4.000 lebih rumah rusak yang dilaporkan sudah diverifikasi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Cianjur.
"Kami belum bisa memastikan jumlah rumah rusak yang akan mendapat bantuan berapa, namun dari 4.000 rumah yang sudah diverifikasi Disperkim Cianjur mencatat 1.000 rumah TMK dan kemungkinan akan bertambah," kata Nurzein dilansir ANTARA.
Hingga saat ini petugas masih melakukan verifikasi rumah rusak di 18 kecamatan terdampak bencana, terutama di wilayah selatan dengan harapan mendapat bantuan stimulan dari pemerintah pusat sesuai petunjuk dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
Baca Juga: Perbaiki Jalan Rusak Akibat Bencana, Pemkab Cianjur Siapkan Anggaran Rp3 Miliar
Terkait relokasi perkampungan yang terjadi pergeseran tanah, hingga saat ini pihaknya baru mendapat satu surat rekomendasi hasil kajian relokasi dari Badan Geologi di Kecamatan Kadupandak, sedangkan surat resmi hasil kajian di kecamatan lain masih menunggu.
Bahkan sampai awal tahun, pihaknya banyak menerima permintaan pengajuan kajian dari kecamatan yang ditujukan ke Badan Geologi yang masih dalam proses, sehingga BPBD belum bisa menyebutkan berapa jumlah total rumah rusak akibat bencana pergeseran tanah di Cianjur.
"Kami berharap rekomendasi lainnya segera turun sehingga jumlah total rumah rusak yang masuk sebagai penerima bantuan dapat ditotalkan, termasuk berapa jumlah perkampungan yang direlokasi," katanya.
Seperti diberitakan, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geofisika (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) merilis lokasi perkampungan yang terjadi pergeseran tanah di wilayah selatan yang harus dipindahkan atau direlokasi sebagian.
PVMBG menerjunkan 11 peneliti dari Tim Kerja Gerakan Tanah yang tergabung dalam Tim Tanggap Darurat Badan Geologi untuk melakukan pendataan di 18 kecamatan terdampak bencana pergeseran tanah di wilayah selatan Cianjur.
Ketua Tim Kerja Gerakan Tanah PVMBG Badan Geologi Oktory Prambada mengatakan, ditemukan 297 titik longsor yang terjadi setelah bencana pergeseran tanah pada 22 desa di 18 kecamatan yang menjadi lokasi pendataan dengan hasil satu surat rekomendasi relokasi.
Berita Terkait
-
Tukang Parkir SMP Beri Pesan Menohok ke Dedi Mulyadi: Jangan Cuma Ingin Terpilih
-
Didatangi Nenek Berhijab Pink dari Jauh, Dedi Mulyadi Syok : Cari Duda Sampai Sini?
-
Siapkan Rp 20 triliun, Kang Dedi Mulyadi Akan Aktifkan 11 Jalur Kereta Api di Jabar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
-
Dedi Mulyadi Tunjuk Bossman Mardigu dan Helmy Yahya jadi Komisaris Bank BJB
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
Terkini
-
UMKM Perhiasan Batu Alam Jangkau Pasar Internasional Berkat BRI
-
Kasus Korupsi Dana Hibah NPCI Jabar Diduga Rekayasa, Terungkap di Persidangan
-
Prestasi Mendunia dan Membanggakan: BRI Raih Euromoney Private Banking Awards 2025 di London
-
Kain Tenun Ulos Kebanggaan Indonesia Sukses Tembus Pasar Amerika Serikat Berkat Klasterkuhidupku BRI
-
Berdayakan UMKM Go Global, BRI Hadirkan Binaannya di FHA-Food & Beverage 2025 Singapura