SuaraJabar.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur, Jawa Barat (Jabar), memfokuskan perbaikan jalan utama penghubung antarkecamatan di wilayah selatan terutama menuju objek wisata yang rusak akibat bencana alam, dapat tuntas sebelum bulan puasa seperti Jalan Raya Tanggeung dan Kadupandak.
Bupati Cianjur Herman Suherman, di Cianjur, Minggu (5/1/2025), mengatakan sekitar tujuh titik jalan kabupaten yang rusak akibat bencana alam longsor dan pergeseran tanah selama dua bulan terakhir masih dalam proses perbaikan, agar dapat dilalui kendaraan normal dari kedua arah.
Pemkab Cianjur mencatat tujuh titik jalan penghubung antarkecamatan terdampak bencana alam belum dapat dilalui normal dan masih dalam penanganan cepat petugas gabungan Dinas PUTR Cianjur berkoordinasi dengan Bina Marga Provinsi Jabar.
"Perbaikan jalan yang masih dilakukan seperti jalan penghubung antara kecamatan di Kecamatan Takokak, Kadupandak, Tanggeung, Cibinong, dan Leles meski sudah dapat dilalui, namun penanganan belum tuntas," kata Herman.
Saat ini sejumlah ruas jalan tersebut, masih dalam tahap penanganan bersama PUTR Cianjur berkoordinasi dengan Bina Marga Provinsi Jabar, sehingga aktivitas warga terutama perekonomian ke wilayah selatan atau sebaliknya dapat berjalan normal.
Bahkan perbaikan jalan yang rusak menuju objek wisata di wilayah selatan menjadi prioritas, namun prosesnya membutuhkan waktu yang cukup lama karena kerusakan yang terjadi cukup parah, ditambah curah hujan yang turun setiap hari cukup tinggi, sehingga penanganan sedikit terkendala cuaca.
"Penanganan jalan yang rusak akibat bencana sudah harus tuntas dalam dua bulan ke depan tepatnya sebelum puasa, karena sebentar lagi puasa dan lebaran volume kendaraan yang melintas akan cukup tinggi," jelasnya.
Dia menambahkan, tidak hanya jalan penghubung antarkecamatan, saat ini pihaknya juga fokus melakukan perbaikan jembatan penghubung antardesa yang rusak akibat bencana alam di Kecamatan Takokak, Kadupandak, Cijadi, Leles dan Agrabinta, secara bertahap agar aktivitas warga kembali normal.
"Kami sudah meminta dinas terkait melakukan pendataan terkait jembatan penghubung yang rusak akibat bencana alam segera dilakukan perbaikan dan penanganan cepat agar aktivitas warga tidak terhambat," katanya.
Baca Juga: Pemkab Cianjur Pastikan Logistik untuk Korban Bencana Tetap Tersedia Hingga Awal 2025
Sedangkan terkait relokasi bagi warga korban pergerakan tanah di tiga kecamatan, pihaknya sudah melakukan kordinasi dengan pihak kecamatan dan desa serta perwakilan warga yang siap pindah setelah mendapat kepastian dan bantuan stimulan dari pusat.
Bahkan pemerintah daerah hingga saat ini, memastikan bantuan logistik bagi warga yang masih mengungsi akibat pergerakan tanah tetap terpenuhi melalui BPBD Cianjur dan kecamatan setempat.
"Pemerintah daerah selalu ada bagi warga yang mengungsi, kami pastikan bantuan logistik terus diberikan sampai relokasi dipastikan setelah kajian Badan Geologi keluar," pungkasnya.
[ANTARA]
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Pemberdayaan Perempuan Jadi Kunci BRI untuk Menaikkelaskan UMKM
-
Bye-bye Macet Limbangan! Target Tuntas Tol Cigatas Tembus Garut-Tasik 2027
-
BRI Perkuat Pembangunan Infrastruktur Nasional Lewat Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Rencana Dedi Mulyadi Ganti Konsultan Pengawas dengan Mahasiswa Tuai Kecaman Keras
-
Mitra MBG Disentil Keras, Diwajibkan Sumbang 30 Persen Laba untuk Sekolah