Scroll untuk membaca artikel
Syaiful Rachman
Senin, 06 Januari 2025 | 07:23 WIB
Pendataan perkampungan terdampak pergeseran tanah di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dilakukan petugas agar warga mendapat bantuan stimulan dari pusat.(ANTARA/Ahmad Fikri).

SuaraJabar.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, masih menunggu hasil kajian Badan Geologi terkait relokasi di tiga kecamatan, Agrabinta, Kadupandak dan Takokak yang mengalami pergeseran tanah, meski lahan relokasi sudah disiapkan.

Kepala BPBD Cianjur Asep Kusmanawijaya di Cianjur Minggu (5/1/2025), mengatakan hasil kajian awal ada tiga kampung di tiga kecamatan yang harus direlokasi, namun hingga saat ini hasil kajian dari Badan Geologi belum diterima Pemkab Cianjur.

"Berapa rumah yang harus direlokasi di tiga kampung tersebut, kami belum mendapat dapat pastinya, sehingga data sementara yang kami pegang hasil pendataan saat Tanggap Darurat Bencana (TDB)," jelas Asep kepada ANTARA.

Tingkat kerusakan pergerakan tanah di Kecamatan Kadupandak, Cianjur, Jawa Barat, terus meluas sehingga warga masih bertahan di pengungsian rumah saudaranya yang masih aman.(ANTARA/Ahmad Fikri). (Ahmad Fikri)

Pihaknya mencatat akibat bencana hidrometeorologi yang melanda 18 kecamatan di Cianjur, menyebabkan 4.434 rumah rusak dan 4.045 jiwa harus mengungsi, dengan rincian rumah rusak berat sebanyak 766 unit, rumah rusak sedang 861 unit, dan rumah rusak ringan sebanyak 2.029 unit.

Baca Juga: Polres Cianjur Hentikan Penyelidikan Kasus Dugaan Malapraktik Puskesmas Sindangbarang

Sedangkan pergeseran tanah terparah melanda dua kecamatan, Kadupandak dan Takokak, dimana untuk Kecamatan Kadupandak terdapat sekitar 450 rumah dan Kecamatan Takokak terdapat 278 rumah yang rusak akibat pergerakan tanah dan di Kecamatan Agrabinta sekitar 45 rumah.

"Untuk data pasti masih dilakukan verifikasi, sesuai petunjuk dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan diberikan bantuan stimulan dari pemerintah pusat, kemungkinan jumlahnya bertambah termasuk yang direlokasi," katanya.

Saat ini, tutur dia, pemerintah daerah bersama aparat desa sudah menyiapkan lahan milik desa untuk relokasi harus menunggu hasil kajian dari Badan Geologi terkait kelaikan, sehingga pihaknya terus berkoordinasi agar cepat keluar hasil kajiannya.

Setelah hasil kajian keluar, pihaknya dapat memberikan kepastian pada warga yang akan direlokasi dan memastikan lahan yang disiapkan laik untuk dibangun perkampungan.

"Sambil menunggu hasil kajian, kami bersama dinas terkait melakukan verifikasi data rumah rusak ringan guna mendapat bantuan stimulan dari pemerintah pusat, sedangkan yang rusak sedang dan berat nanti bersama Badan Geologi dan BNPB," katanya.

Baca Juga: Jajakan Wanita Muda ke Turis Asing, Dolken Diringkus Polisi

Load More