SuaraJabar.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, masih menunggu hasil kajian Badan Geologi terkait relokasi di tiga kecamatan, Agrabinta, Kadupandak dan Takokak yang mengalami pergeseran tanah, meski lahan relokasi sudah disiapkan.
Kepala BPBD Cianjur Asep Kusmanawijaya di Cianjur Minggu (5/1/2025), mengatakan hasil kajian awal ada tiga kampung di tiga kecamatan yang harus direlokasi, namun hingga saat ini hasil kajian dari Badan Geologi belum diterima Pemkab Cianjur.
"Berapa rumah yang harus direlokasi di tiga kampung tersebut, kami belum mendapat dapat pastinya, sehingga data sementara yang kami pegang hasil pendataan saat Tanggap Darurat Bencana (TDB)," jelas Asep kepada ANTARA.
Pihaknya mencatat akibat bencana hidrometeorologi yang melanda 18 kecamatan di Cianjur, menyebabkan 4.434 rumah rusak dan 4.045 jiwa harus mengungsi, dengan rincian rumah rusak berat sebanyak 766 unit, rumah rusak sedang 861 unit, dan rumah rusak ringan sebanyak 2.029 unit.
Sedangkan pergeseran tanah terparah melanda dua kecamatan, Kadupandak dan Takokak, dimana untuk Kecamatan Kadupandak terdapat sekitar 450 rumah dan Kecamatan Takokak terdapat 278 rumah yang rusak akibat pergerakan tanah dan di Kecamatan Agrabinta sekitar 45 rumah.
"Untuk data pasti masih dilakukan verifikasi, sesuai petunjuk dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan diberikan bantuan stimulan dari pemerintah pusat, kemungkinan jumlahnya bertambah termasuk yang direlokasi," katanya.
Saat ini, tutur dia, pemerintah daerah bersama aparat desa sudah menyiapkan lahan milik desa untuk relokasi harus menunggu hasil kajian dari Badan Geologi terkait kelaikan, sehingga pihaknya terus berkoordinasi agar cepat keluar hasil kajiannya.
Setelah hasil kajian keluar, pihaknya dapat memberikan kepastian pada warga yang akan direlokasi dan memastikan lahan yang disiapkan laik untuk dibangun perkampungan.
"Sambil menunggu hasil kajian, kami bersama dinas terkait melakukan verifikasi data rumah rusak ringan guna mendapat bantuan stimulan dari pemerintah pusat, sedangkan yang rusak sedang dan berat nanti bersama Badan Geologi dan BNPB," katanya.
Baca Juga: Polres Cianjur Hentikan Penyelidikan Kasus Dugaan Malapraktik Puskesmas Sindangbarang
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
Terkini
-
Ini Pejabat Hampir Dipecat Dedi Mulyadi Karena Kasus Data APBD
-
Fakta Iklan Air Pegunungan: Aqua Diduga Pakai Sumur Bor, BPKN Bakal Panggil Direksi
-
Fakta Mengejutkan di Balik Air Aqua: BPKN Siap Bongkar Sumber Aslinya!
-
Soroti Kasus Ibu Tiri Bunuh Anak, Ketua TP PKK: Pemkab Bogor 'Sentuh' Anak-anak di Garis Kemiskinan
-
Gaji PPPK Butakan Mata? Viral Kisah Pilu Istri Dibuang Usai Suami Naik Status