SuaraJabar.id - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) baru mengeluarkan satu surat rekomendasi zona merah pergeseran tanah di dua desa di Kecamatan Kadupandak, Cianjur, Jawa Barat, namun dari hasil pemeriksaan masih banyak lokasi lain yang harus direlokasi.
Kepala Tim Kerja Gerakan Tanah PVMBG Badan Geologi Oktory Prambada saat dihubungi di Cianjur, Minggu (5/1/2025), mengatakan 10 orang peneliti melakukan pemeriksaan setelah terjadi bencana alam pergeseran tanah di Cianjur dan Sukabumi.
"Peneliti menemukan setidaknya 297 titik longsor dan 22 lokasi pendataan yang dilakukan Tim Darurat Badan Geologi dalam sebulan terakhir di Cianjur, sedangkan di Sukabumi ditemukan 309 titik longsor dan 18 lokasi pendataan," katanya.
Untuk Cianjur, pihaknya mengeluarkan satu surat rekomendasi zona merah pergerakan tanah di Desa Wargasari dan Sukaraja, Kecamatan Kadupandak, namun hasil pemeriksaan masih banyak lokasi lain yang ternyata masuk zona merah sehingga harus direlokasi.
Peta prakiraan Zona Kerentanan Gerakan Tanah (ZKGT) per Desember 2024-Januari 2025, 70 persen wilayah Cianjur dan Sukabumi masuk dalam zona merah dan baru Kecamatan Kadupandak yang sudah ada suratnya sedangkan daerah lain laporannya masih dalam proses.
"Harapan kami bulan Januari selesai dan dapat dikeluarkan rekomendasi sehingga masing-masing kabupaten dapat mengajukan relokasi, terlebih saat ini potensi terjadinya bencana susulan masih tinggi karena curah hujan yang turun masih tinggi," katanya.
Di 297 titik longsor masih berpotensi terjadi longsor susulan sehingga pendataan ulang kembali dilakukan guna memastikan jalan yang rusak harus direlokasi sebagian atau cukup dengan perbaikan.
Dia mencontohkan di Kecamatan Tanggeung titik longsor lebih banyak terjadi di bagian pinggir jalan sehingga dapat dilakukan pemasangan tembok penahan tanah (TPT) di bagian bawah berbeda dengan titik longsor yang dapat mengancam perkampungan perlu direlokasi sebagian.
"Untuk longsor di wilayah Desa Ciguha, Kecamatan Sukanagara direkomendasikan perbaikan drainase, penutupan retakan dan penguatan lereng, sedangkan di Desa Sukakarya sebagian dari rumah warga direkomendasikan untuk direlokasi," jelasnya dilansir ANTARA.
Baca Juga: Akses Geopark Ciletuh Sukabumi via Loji Belum Sepenuhnya Bisa Dilalui
Hasil pendataan Badan Geologi terkait dengan bencana pergeseran tanah di 11 kecamatan di Cianjur beberapa desa direkomendasikan untuk direlokasi, seperti Kecamatan Pegelaran, Sukanagara, Pasirkuda, Cibinong, Takokak, Kadupandak, Cijati, Tanggeung, Cibinong, dan Agrabinta.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
-
Video Lawas Nadiem Makarim Viral Lagi, Ngaku Lahir di Keluarga Anti Korupsi!
Terkini
-
SMAN 1 Bandung Siapkan 'Senjata' Hadapi Kasasi Sengketa Lahan
-
Ibu Diduga Bunuh 2 Anak Lalu Gantung Diri di Bandung
-
Libur Maulid di Puncak: Ratusan Polisi Disiagakan, Skema Ganjil Genap-One Way Berlaku
-
Nabati Group Bertumbuh Bersama Bank Mandiri, Jaga Irama Pertumbuhan Global
-
Kebebasan Akademik di Unisba Terancam? Menteri HAM Datang