SuaraJabar.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi memastikan Suherlan (33) alias Samson warga Kampung Cihurang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yang tewas diamuk massa pada Kamis (20/2/2025) merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Sebelumnya dikabarkan jika Samson adalah preman yang sempat mengajak duel seseorang sebelum akhirnya diamuk massa.
"Banyak fakta, bahwa korban yang tinggal di Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, ini merupakan ODGJ dan kami pastikan itu semua benar adanya," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Agus Sanusi di Sukabumi, Senin (24/2/2025).
Menurut Agus, ada beberapa yang menjadi bukti bahwa Samson merupakan ODGJ yakni beberapa kali dirujuk dan dirawat di Rumah Sakit Marjuki Mahdi Bogor.
Bahkan, beberapa hari sebelum Samson tewas diamuk massa di Kampung Cihurang yang bersangkutan baru pulang setelah menjalani perawatan selama kurang lebih satu bulan di RS Marjuki Mahdi.
Di mana pada Januari, puskesmas bekerja sama dengan Polsek Simpenan, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Dinsos Kabupaten Sukabumi dan Desa Cihurang merujuknya ke RS Marjuki Mahdi.
Selain itu, beberapa waktu lalu Dinsos dan Dinkes Kabupaten Sukabumi juga telah melakukan rehabilitasi mental terhadap Samson ke Panti Rehabilitasi Paramarta Cibadak dan Panti Rehabilitasi Aura Welas Asih Palabuhanratu.
Untuk penanganan setelah perawatan di rumah sakit, secara rutin maka tenaga Puskesmas Simpenan melakukan kunjungan atau konseling ke rumah Samson dan keluarganya agar rutin mengambil obat ke puskesmas dan ikut membantu memantau dalam konsumsi obat secara teratur.
"Namun kendala yang diakui pihak keluarga, Samson cukup sulit untuk minum obat secara teratur dan rutin karena menolak dan mengamuk jika dipaksa mengkonsumsi makan obat yang disebabkan Samson mengaku sehat atau tidak sakit," tambahnya dilansir ANTARA.
Baca Juga: Samson, Preman Simpenan Sukabumi Tewas Diamuk Massa
Agus mengatakan bahwa Dinkes telah berusaha memberikan pelayanan yang terbaik, namun terkait permasalahan hukum pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian atau Polres Sukabumi.
Di sisi lain, ia mengimbau kepada warga agar berani melapor dan tidak perlu malu jika ada keluarganya yang terindikasi ODGJ dan membutuhkan perawatan serta jangan melakukan tindakan sendiri jika tidak mampu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pemain Terbaik Liga 2: Saya Siap Gantikan Ole Romeny!
- 3 Pemain Timnas Indonesia U-23 yang Perlu Diparkir saat Lawan Malaysia
- Pemain Arsenal Mengaku Terbuka Bela Timnas Indonesia
- Pemain Keturunan Rp225 Miliar Tolak Gabung Timnas Indonesia, Publik: Keluarga Lo Bakal Dihujat
- 4 Sedan Bekas Murah di Bawah Rp 30 Juta: Perawatan Mudah, Cocok untuk Anak Muda
Pilihan
-
Prediksi Starting XI Timnas Indonesia U-23 vs Malaysia, Gerald Vanenburg Ogah Main-main?
-
11 Rekomendasi HP 5G Murah Rp 3 jutaan dengan Chipset Sangar, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Ada Kopdes Merah Putih, Prabowo Sebut Sri Mulyani Tambah Stres
-
Pelatih Belanda Dukung Timnas Indonesia ke Piala Dunia: Kluivert Boleh Ambil Semua Pemain Saya
-
Kasus Pencemaran Nama Baik Ijazah Palsu Jokowi, Delapan Saksi Diperiksa di Polresta Solo
Terkini
-
4 Cara Membayar Listrik Bulanan Lewat Aplikasi
-
BRI Fasilitasi Pemberdayaan Koperasi Desa Merah Putih lewat AgenBRILink
-
Analis Pertahankan BBRI, Koperasi Desa Merah Putih Beri Dukungan Sentimen
-
Tragedi Pesta Rakyat Garut, Dedi Mulyadi Nyatakan Siap Diperiksa Polisi
-
Respons Dedi Mulyadi Jika Harus Dipanggil Polisi Kasus Pesta Rakyat