SuaraJabar.id - Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mengakui anggaran untuk penanganan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) se- kabupaten setempat setiap tahunnya hanya Rp27 juta.
"Anggaran tersebut dipergunakan untuk pengambilan obat ke Pemerintah Provinsi Jabar, pencatatan, pelaporan dan kunjungan ke pasien ODGJ," kata Kepala Dinkes Kabupaten Sukabumi Agus Sanusi di Sukabumi, Senin (24/2/2025).
Menurut Agus, anggaran penanganan untuk ODGJ di Dinkes memang bisa dikatakan minim, tetapi ODGJ ini tidak hanya ditangani di satu dinas saja, tetapi juga dianggarkan di beberapa dinas seperti Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi.
Namun demikian, pihaknya tidak mengetahui berapa besar total anggaran untuk penanganan ODGJ. Maka dari itu, untuk memaksimalkan anggaran yang ada, pihaknya selalu berkoordinasi dengan instansi lain, baik dengan instansi-instansi yang berada di lingkungan Pemkab Sukabumi, kepolisian, sukarelawan, dan lembaga swadaya masyarakat.
Penanganan kasus ODGJ harus dilakukan secara bersama-sama dengan masyarakat dan penguatan seluruh pemangku kebijakan terkait. Sehingga, penderita ODGJ dapat memperoleh pengobatan dan dukungan sosial yang memadai.
Selain itu, fasilitas khusus dan pendukung untuk menangani ODGJ masih minim, selama ini penanganan ODGJ dari Kabupaten Sukabumi pihaknya bekerja sama dengan Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Mental (BRSPDM) Phalamarta yang merupakan Unit Pelayanan Teknis (UPT) Kementerian Sosial.
Kemudian, RS Marzoeki Mahdi, RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi (RS Bunut), Panti Rehabilitasi Mental Aura Welas Asih dan lainnnya.
"Di Kabupaten Sukabumi perlu dibangun ruang rawat inap dan fasilitas lainnya untuk merawat dan merehabilitasi pasien ODGJ," tambahnya dikutip ANTARA.
Agus mengatakan agar tidak terjadi kembali kasus seperti Suherlan alias Samson, warga Kampung Cihurang, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi yang tewas diamuk massa pada Kamis (20/2/2025), pihaknya akan meningkatkan pengawasan serta memberikan sosialisasi terhadap masyarakat.
Baca Juga: Erik Hilang Saat Memancing, Tim SAR Gabungan Sisir Perairan Geopark Sukabumi
Kemudian, berkoordinasi dengan instansi terkait agar penanganan ODGJ bisa lebih cepat, sehingga ke depan tidak ada lagi ODGJ yang dipasung, diamuk massa dan lainnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
SMAN 1 Bandung Siapkan 'Senjata' Hadapi Kasasi Sengketa Lahan
-
Ibu Diduga Bunuh 2 Anak Lalu Gantung Diri di Bandung
-
Libur Maulid di Puncak: Ratusan Polisi Disiagakan, Skema Ganjil Genap-One Way Berlaku
-
Nabati Group Bertumbuh Bersama Bank Mandiri, Jaga Irama Pertumbuhan Global
-
Kebebasan Akademik di Unisba Terancam? Menteri HAM Datang