SuaraJabar.id - Dampak bencana berupa pergerakan tanah di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat semakin meluas, terdata oleh tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat jumlah rumah warga yang rusak menjadi 44 unit.
Pernyataan tersebut diungkapkan Kepala Pelaksana BPBD Tasikmalaya, Nuraedidin dalam siaran daring bertajuk “Teropong Bencana” Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang diikuti di Jakarta, Minggu, (23/2/2025).
Naraedidin menjelaskan bahwa sebelumnya dilaporkan ada sebanyak 33 unit rumah rusak akibat pergerakan tanah di kawasan Kecamatan Cimeang, Tasikmalaya itu. Namun merujuk dari hasil pendataan terbaru dari tim reaksi cepat BPBD Tasikmalaya di lapangan jumlah rumah yang rusak menjadi 44 unit.
Ia menambahkan selain itu pihaknya juga mendapati sebanyak 18 gedung sekolah terancam rusak karena lokasinya di bawah lereng perbukitan dengan kondisi tanah yang rapuh.
Adapun mayoritas rumah warga tersebut kondisinya mengalami retak-retak pada bagian dinding, lantai, dan atap dengan tingkat kerusakan ringan, sedang dan berat.
"Tapi hanya ada dua rumah rusak berat di Desa Cikondang sehingga penghuninya, dua keluarga, saat ini yang harus dipindahkan atau dievakuasi," kata Naraedidin dikutip ANTARA.
Dia menyebutkan bahwa atas dampak kerusakan yang semakin meluas ini maka BPBD Tasikmalaya akan menyegerakan upaya identifikasi pergerakan tanah secara menyeluruh bersama dengan tim Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Hasil identifikasi itu diharapkan dapat menjadi landasan bagi Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya melakukan langkah tanggap darurat sekaligus antisipasi untuk memperkecil dampak kerusakan akibat bencana serupa di kemudian hari.
"Pergerakan tanah ini memang berisiko besar di Tasikmalaya dari kajiannya, berpotensi terjadi ada 164 ribu hektare, dengan 4.710 jiwa yang berisiko," kata dia.
Baca Juga: Anak Enam Tahun Tewas Tersedot Saluran Pembuangan, Tempat Wisata Kolam Renang Hotel ANB Ditutup
Terlepas dari situ, ia memastikan bahwa pihaknya bersama Dinas Sosial Tasikmalaya dan tim dari Baznas di Jawa Barat akan mencukupi kebutuhan logistik tercukupi untuk 77 orang korban pergerakan tanah, yang pertama kali terjadi pada akhir Januari 2025 itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- Baru 2 Bulan Nikah, Clara Shinta Menyerah Pertahankan Rumah Tangga
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Mobil Ketua Karang Taruna Bogor Dihancurkan OTK! Bukan Pencurian Biasa, Ada Dugaan Teror Serius
-
Krisis Air PDAM Tirta Kahuripan Kian Parah, Netizen Kepung Medsos Desak Dedi Mulyadi Turun Tangan
-
Dedi Tantang Purbaya Buka Data! Bantah Endapkan Triliunan Uang Rakyat di Deposito
-
Dedi Mulyadi Murka Dituding Timbun Dana Rp4,17 T, Tantang Menkeu Purbaya Buka Data Daerah Lain
-
Geger! Respons Pemangkasan Dana Pusat, Dedi Mulyadi Pangkas Jam Kerja ASN di Jabar