Scroll untuk membaca artikel
Syaiful Rachman
Selasa, 25 Februari 2025 | 07:00 WIB
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menelpon usai mengikuti upacara pelantikan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/2/2025). Presiden Prabowo Subianto melantik 961 kepala daerah yang terdiri dari 33 gubernur dan 33 wakil gubernur, 363 bupati, 362 wakil bupati, 85 wali kota, dan 85 wakil wali kota dalam upacara tersebut. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.

SuaraJabar.id - Pemerintah Provinsi Jawa Barat langsung menindaklanjuti instruksi Gubernur Jabar Dedi Mulyadi soal mobil dinasnya yang tidak terpakai, dan ingin dibagi-bagikan olehnya ke sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) guna menunjang layanan.

Salah satunya yang dialihfungsikan yakni kendaraan berjenis Mercedes Benz Sprinter untuk diubah menjadi ambulans atau rumah sakit berjalan.

"Sesuai arahan dari Pak Gubernur, sebagian besar didistribusikan. Pak Gubernur hanya memakai satu, yaitu mobil Innova Zenix," kata Kepala Biro Administrasi Pimpinan (Adpim) Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Jawa Barat, Adi Komar, saat dihubungi, di Bandung, Senin (24/2/2025).

Tangkapan Layar Video - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sedang menanyakan kendaraan dinas gubernur pada jajahannya. ANTARA/Sosial Media Dedi Mulyadi.

Adi mengatakan kendaraan dinas Gubernur Jabar yang ada di rumah dinas Gubernur Jabar, Gedung Pakuan, yang akan diredistribusi itu, terdiri atas 16 unit kendaraan roda empat dan lima unit roda dua, yang difungsikan untuk menunjang kegiatan seperti pengawalan dan operasional staf administrasi di Gedung Pakuan.

Baca Juga: Anak Enam Tahun Tewas Tersedot Saluran Pembuangan, Tempat Wisata Kolam Renang Hotel ANB Ditutup

Adi mengatakan sebagian besar kendaraan dinas Gubernur Jabar itu akan didistribusikan pada sejumlah OPD Jabar, dengan beberapanya harus dilakukan perbaikan.

"Meski demikian ada sebagian kendaraan yang perlu diperbaiki dahulu," ujarnya.

Adi menegaskan bahwa Dedi telah menyatakan berulang kali bahwa efisiensi bukan memangkas anggaran, tetapi merealokasinya untuk kegiatan atau pelayanan masyarakat sehingga bisa berjalan optimal.

"Hakikatnya mengoptimalkan pos anggaran mana yang perlu di-support dan diprioritaskan. Jadi dengan distribusi kendaraan, Pak Gubernur ingin optimalkan kendaraan yang ada itu untuk operasional semisal Satpol PP di-support kendaraan roda dua, dan Dishub untuk daya jelajah yang lebih luas," pungkasnya.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menginstruksikan beberapa mobil dinasnya untuk dibagi-bagikan, dengan salah satunya yang berjenis Mercedes Benz Sprinter dialihfungsikan menjadi rumah sakit berjalan.

Baca Juga: SDN Cibolang Sukabumi Terancam Ambruk, Siswa Belajar Bergiliran

Dedi meminta Sekda Jabar Herman Suryatman untuk mengubah mobil berkapasitas 10 orang itu menjadi mobil rumah sakit.

"Pak Sekda, oleh Bapak ini dialokasikan ini ubah jadi mobil rumah sakit. Yang ada pemeriksaan jantung, pemeriksaan ibu hamil, kalau perlu bisa mendeteksi kanker di sini, pemeriksaan darah," tutur Dedi.

Diinformasikan, kendaraan dinas Gubernur Jabar yang dibagi-bagi Dedi Mulyadi ada beberapa, di antaranya:

1. Toyota Alphard tahun 2020
2. Hyundai Ioniq 5 tahun 2022
3. Hyundai Ioniq sedan tahun 2020
4. Toyota Camry tahun 2016
5. Toyota Crown tahun 2017
6. Hyundai Ioniq sedan tahun 2020 (mobil patwal)
7. Toyota Fortuner tahun 2014 (mobil patwal)
8. Mercedes-Benz Sprinter 315 CDI A3
9. Toyota Rush tahun 2014
10. Suzuki APV tahun 2016
11. Daihatsu Gran Max pick-up tahun 2015
12. Motor Royal Enfield tahun 2020
13. Motor BMW Motorrad tahun 2020
14. Honda CB500X (motor patwal)
15. Yamaha Xmax 250 (motor patwal)
16. Honda CB500X

Beberapa kendaraan itu dibagikan untuk Dinas Perhubungan, Satpol PP, dan sejumlah staf. Ada juga mobil yang disulap jadi RS keliling yaitu Mercedes-Benz Sprinter 315 CDI A3.

Sementara itu Dedi akan menggunakan Toyota Kijang Innova Zenix untuk kendaraan dinas sehari-hari.

Load More