Scroll untuk membaca artikel
Syaiful Rachman
Rabu, 26 Februari 2025 | 18:39 WIB
Ilustrasi Lentera - Puasa 2025 Jatuh Pada Tanggal? (Unsplash)

SuaraJabar.id - Papajar, tradisi rekreasi dan makan bersama menjelang Ramadan, semakin populer di Sukabumi dan sekitarnya. Tradisi ini berakar dari istilah mapag pajar (menjemput fajar Ramadan) dan mirip dengan munggahan, meski ada perbedaan spesifik.

"Tradisi ini terus berkembang, tak hanya berkumpul di masjid, namun ada pula yang ke kuburan berziarah ke makam keluarga maupun ke tempat tertentu untuk bersantai dan makan bersama keluarga," kata pengamat sejarah Sukabumi, Irman Firmansyah.

Secara teknis, saat papajar, keluarga membawa makanan ke tempat rekreasi seperti pantai Palabuhanratu dan makan bersama.

Tradisi Papajar Sambil Piknik di Kebun Raya Cibodas (Dok. Kebun Raya Cibodas)

Tradisi ini tidak hanya berkembang di Sukabumi, tetapi juga di Cianjur, Padalarang, dan Purwakarta, karena pengaruh kuat Cianjur pada masa VOC.

Baca Juga: Bersih-bersih Sungai di Kawasan Puncak, DLH Cianjur Angkut 20 Ton Sampah dari Tiga Titik

Sehingga tak mengherankan jika sebagian wilayah Batulayang (selatan Bandung dan perbatasan Garut) hingga Utara Cibalagung dan Cikalong (sebagian wilayah Purwakarta sekarang) terpengaruh oleh tradisi papajar ini.

"Pada 1724 di masa kekuasaan Wiratanudatar III, wilayah Cianjur cukup luas, karena selain wilayah Sukabumi menjadi bagian dari wilayah Cianjur, sebagian wilayah kampung baru (Bogor) dan basisir kidul juga masuk ke dalam kekuasaan Cianjur," kata Irman dilansir sukabumiupdate.com, jaringan suara.com, Rabu (26/2/2025).

Awalnya, tradisi ini dilakukan di masjid sambil menunggu pengumuman waktu Ramadan, kemudian berkembang menjadi ziarah kubur dan rekreasi.

Durasi papajar pun berubah, dari sehari sebelum Ramadan menjadi seminggu sebelumnya, menyesuaikan dengan waktu libur masyarakat.

"Tradisi ini muncul kembali secara ramai pada 1980-an dan terus dilakukan hingga sekarang. Palabuhanratu tidak hanya menjadi favorit papajar masyarakat Sukabumi, tetapi juga masyarakat Cianjur dan sebagian Bandung," kata Irman.

Baca Juga: Viral Siswa SD Karawang Renang di Meja dan Lantai, Ini Komentar Pedas Dedi Mulyadi

Tradisi Papajar pun kini menjadi potensi wisata menjelang Ramadan, seperti halnya ngabuburit dan mudik.

Load More