SuaraJabar.id - Polres Sukabumi Kota melakukan pemetaan terhadap jam rawan terjadinya perang sarung di Kota Sukabumi, Jawa Barat, untuk mengantisipasi gangguan keamanan.
"Ada waktu-waktu tertentu rawan terjadinya perang sarung yang biasanya dilakukan oleh sekelompok remaja maupun pemuda," kata Kasubsi Pengelola Informasi Dokumentasi dan Multimedia (PIDM) Polres Sukabumi Kota Ipda Ade Ruli Bahtiarudin di Sukabumi, Senin (3/3/2025).
Adapun jam rawan yang diindikasikan rawan terjadinya perang sarung yakni sebelum berbuka puasa sekitar pukul 17.00-18.00 WIB, setelah berbuka puasa, sebelum hingga sesudah Solat Tarawih sekitar pukul 19.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB.
Kemudian sebelum hingga sesudah sahur yakni pukul 02.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB. Biasanya waktu-waktu tersebut rawan terjadinya perang sarung.
Menurut Ade, untuk mengantisipasi terjadinya perang sarung pihaknya melakukan pengamanan selama 24 jam penuh dan mengerahkan tim patroli yang berkoordinasi dengan aparat penegak hukum lainnya seperti TNI dan Satuan Polisi Pamong Praja.
"Hingga hari ketiga Ramadhan ini sudah terjadi beberapa kasus perang sarung, terakhir kami mengamankan sejumlah remaja yang diduga hendak melakukan hal tersebut di dua lokasi berbeda yakni di Jalan Pemuda, Kelurahan Tipar, Kecamatan Citamiang dan Jalan Nyomplong, Kampung Pajagalan, Kelurahan Nyomplong, Kecamatan Warudoyong," tambahnya dikutip ANTARA.
Ia mengatakan Polres Sukabumi Kota pun telah mengerahkan Tim Macan Bintana yang merupakan tim reaksi cepat untuk mencegah, menggagalkan dan menangani gangguan keamanan.
Tim ini berpatroli ke lokasi-lokasi, untuk memantau kamtibmas. Selain itu, menginstruksikan kepada seluruh personel bhabinkamtibmas untuk memperketat pengawasan serta memberikan edukasi kepada warga untuk mengantisipasi dan mencegah terjadinya aksi perang sarung.
Dia meminta setiap orang tua yang mempunyai anak remaja untuk mengawasi aktivitas anaknya di luar rumah dan tidak memberikan izin kepada anak-anaknya untuk keluar rumah di atas pukul 21.00 WIB, kecuali ada kegiatan yang benar-benar penting dan harus didampingi oleh orang tua.
"Jadikan Ramadhan 1446 H ini sebagai ladang untuk mencari keberkahan," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Senyum Lebar Heni Mulyani, Mantan Kades di Sukabumi yang Tilep Uang Rakyat Rp500 Juta
-
Keajaiban di Balik Insiden KA Purwojaya Anjlok di Bekasi: 232 Penumpang Dipastikan Selamat!
-
Janji Nikah dan Hadiah Palsu! Guru Honorer Pembina Seni di Sukabumi Malah Jadi Predator Anak
-
Aneh tapi Nyata! Cari Rezeki di Lahan Sendiri, Dua Warga Sukabumi Malah Terancam Denda Rp100 Miliar
-
Dedi Mulyadi Ingin Bertemu Menteri Purbaya: Kayak Ketemu Pacar Aja!