Scroll untuk membaca artikel
Fabiola Febrinastri | RR Ukirsari Manggalani
Kamis, 24 April 2025 | 13:52 WIB
Kosagrha Lestari Binaan BRI berdiri pada 2021 dengan jumlah anggota saat ini tercatat sebanyak 51 orang (Dok: BRI)

Salah satu contohnya, dalam memperingati Hari Kartini 2025, Kelompok Kosagrha Lestari mengikuti kegiatan workshop tentang Urban Farming pada Kamis 17 April 2025 yang diselenggarakan BRI Peduli di lokasi usaha kelompok tersebut.

Sebagai hasilnya, saat ini Kelompok Kosagrha Lestari mampu mencatatkan pendapatan per bulan di kisaran Rp2-10 juta dengan berbagai jenis tanaman yang ditanam seperti sayur-sayuran, tomat, buah-buahan, jagung putih serta kegiatan beternak ikan gurame, nila dan ayam.

“Dengan adanya program BRInita Kelompok Kosagraha Lestari menjadi lebih semangat dan sangat membantu perkembangan kelompok usaha kami. Kami juga mendapatkan penambahan keterampilan dan pemahaman tentang bertani di kota dan tentunya membantu mendorong ketahanan pangan”, ungkapnya.

Pada kesempatan terpisah, Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengungkapkan bahwa sejalan dengan Asta Cita pemerintah yang berkomitmen bahwa setiap warga negara memiliki akses terhadap pangan yang cukup, aman, bergizi dan berkelanjutan, program BRInita juga menjadi salah satu inisiatif BRI dalam mengajak Kartini masa kini untuk menjawab tantangan kemandirian pangan wilayah perkotaan di Indonesia.

Baca Juga: Prestasi Mendunia dan Membanggakan: BRI Raih Euromoney Private Banking Awards 2025 di London

Sejak diluncurkan pada 2022, program BRInita telah memberikan manfaat bagi 1.160 jiwa dan berkontribusi bagi 20,16% Indeks Pembangunan Manusia (IPM) khususnya perempuan. Program ini juga secara nyata telah menghasilkan 9.544,33 tanaman sayuran hasil panen, 112 tanaman obat-obatan keluarga (Toga) dan berkontribusi 11,27% terhadap penurunan stunting.

Selain itu, program ini juga telah berkontribusi bagi lingkungan dengan menghasilkan 3.3982 kg pupuk organik cair, 2.218 liter eco enzim, 64 produk olahan pupuk, 80 kg maggot BSF dan 238,61 kg C02-eq yang berkontribusi bagi efisiensi emisi gas rumah kaca dari penanaman sayuran hidroponik.

“Ini menjadi wadah positif tentunya, terutama beberapa pelatihan dan program pemberdayaan di dalamnya yang diharapkan dapat mendorong kesejahteraan kaum wanita”, imbuh Hendy.

Dalam pelaksanaannya, BRI juga melakukan pembinaan bagi anggota kelompok atau penerima manfaat berupa pelatihan pengelolaan urban farming dengan menggandeng tenaga ahli/instansi terkait serta melakukan monitoring kegiatan urban farming dan melakukan pengembangan hasil urban farming sehingga mampu menambah nilai ekonomis seperti penjualan, pengelolaan, packaging dan pemasaran.

“BRInita adalah program pemberdayaan wanita, untuk dapat mengambil peran besar, tidak hanya di lingkungan keluarga saja, namun banyak berkarya di lingkungan sosial dan masyarakat luas sesuai dengan semangat Kartini yaitu semangat untuk terus maju, mengubah keterbatasan menjadi kekuatan, dan menjadikan perempuan sebagai pusat dari perubahan yang bermakna,” pungkas Hendy.***

Baca Juga: Kain Tenun Ulos Kebanggaan Indonesia Sukses Tembus Pasar Amerika Serikat Berkat Klasterkuhidupku BRI

Load More