Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Rabu, 30 April 2025 | 17:29 WIB
Ono Surono (Instagram @ono_surono)

SuaraJabar.id - Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Ono Surono menyoroti pernyataan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi soal penyebarluasan informasi dan publikasi berkualitas.

Sebelumnya, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi terkait pemangkasan anggaran belanja media dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi II DPR RI, Selasa (29/4) yang dikhawatirkan berakibat pada menurunnya sebaran informasi atau publikasi yang berkualitas.

"Media merupakan salah satu instrumen dari pentahelix dan pilar keempat demokrasi. Karenanya, keberadaan media, khususnya media massa, harus diperankan dalam sebaran informasi," kata Ono, dilansir dari Antara.

Ono menegaskan Pemprov Jabar harus menjaga kemitraan dengan media massa dalam menyebarkan pemberitaan yang utuh, faktual, dan berimbang, karena media massa, telah memiliki standar kode etik dalam mempublikasikan berita.

Baca Juga: Perjuangan Bocah SMP Rawat Ayah Sakit Hingga Meninggal, Dedi Mulyadi Beri Reaksi Menyentuh

"Media massa memiliki kode etik jurnalistik yang menjamin akurasi dan kredibilitas berita. Ini penting untuk membangun kepercayaan publik terhadap kebijakan pemerintah," ujar Ono.

Diakui Ono, dalam era digital seperti saat ini, media sosial memang menjadi saluran komunikasi yang cepat dan menjangkau banyak orang.

Akan tetapi, tidak jarang informasi yang viral justru bersifat hoaks atau menyesatkan.

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. (Dok. Pemprov Jabar)

Bahkan, menurutnya tidak sedikit pendengung (buzzer) dan juga warga net (netizen) saling menyerang secara personal di media sosial.

"Saya juga sudah terbiasa menerima serangan personal oleh buzzer di media sosial, saya tidak mempermasalahkan hal tersebut. Tapi kita harus berpegang pada media yang bisa dipertanggungjawabkan," ucapnya.

Baca Juga: Siswa Nakal Jabar 'Disekolahkan' di Barak Militer, Program Mulai Digelar Mei 2025!

Diberitakan sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, baru-baru ini mendapat julukan "Gubernur Konten" karena pendekatannya yang aktif menggunakan media sosial untuk menyampaikan informasi dan kebijakan pemerintah.

Load More