Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Kamis, 08 Mei 2025 | 16:04 WIB
Mahasiswa Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis (PPDGS) Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Unhas, drg. Ismawan Hajwan [Suara.com/Dokumentasi Unhas]

“Kami, atas nama seluruh jajaran FKG Unhas, menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya. Kami turut berbelasungkawa dan akan mendukung penuh proses yang diperlukan oleh keluarga,” ungkapnya.

Bantah Dugaan Kekerasan dalam Program PPDGS

Terkait isu yang beredar di media sosial mengenai tekanan atau kekerasan dalam program pendidikan spesialis, Dekan FKG Unhas menegaskan bahwa tidak ada praktik kekerasan atau perundungan di lingkungan akademik FKG Unhas.

“Di Unhas, kami sangat menjunjung nilai-nilai humanisme dan profesionalisme. Kami memiliki kebijakan ketat terhadap kekerasan dan perundungan. Jika ada laporan, kami pasti tindak secara serius,” tegas drg. Irfan.

Baca Juga: Minat Jadi Dokter? 5 Universitas di Bandung Ini Punya Jurusan Kedokteran

Ia menambahkan bahwa pihak kampus bersikap terbuka terhadap proses pemeriksaan medis dan siap memberikan dukungan penuh kepada keluarga almarhum.

“Kami percaya bahwa sistem pendidikan kami berjalan sesuai prosedur yang mengutamakan kesehatan fisik dan mental mahasiswa,” pungkasnya.

Doa dan Kenangan untuk drg. Ismawan Hajwan

Kepergian drg. Ismawan Hajwan menjadi duka mendalam bagi seluruh keluarga besar Unhas, khususnya Fakultas Kedokteran Gigi.

Sosoknya dikenal sebagai pribadi santun, bertanggung jawab, dan tekun, yang meninggalkan kesan mendalam bagi rekan dan dosennya.

Baca Juga: Janjikan Karier Bagus! Ini 6 Jurusan Saintek yang Bisa Bikin Anak IPS Berpaling dari Soshum

Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan serta ketabahan dalam menghadapi cobaan ini.

Load More