SuaraJabar.id - Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, Iwan Suryawan, menyoroti rencana pemindahan titik naik penumpang Trans Jabodetabek rute P11 (Bogor–Blok M) dari Terminal Baranangsiang dan Halte Cidangiang ke Halte Botani Square.
Ia meminta agar seluruh pihak terkait, termasuk Pemerintah Kota Bogor dan pengelola TransJakarta, memastikan kesiapan infrastruktur serta kenyamanan layanan sebelum kebijakan tersebut diberlakukan secara permanen.
"Kalau titik naik dipindah, kita harus pastikan bahwa halte yang baru benar-benar siap. Mulai dari akses jalannya, fasilitas penunjang seperti ruang tunggu, dan terutama kapasitasnya. Jangan sampai niat baik justru menimbulkan persoalan baru," ujar Iwan Suryawan kepada wartawan, Minggu 29 Juni 2025.
Menurutnya, pemindahan titik angkut tidak boleh semata-mata berorientasi pada aspek teknis. Faktor kenyamanan, aksesibilitas, dan keselamatan penumpang juga harus menjadi pertimbangan utama.
Iwan menekankan pentingnya fasilitas pendukung yang memadai agar perpindahan ini tidak menimbulkan hambatan baru dalam pelayanan transportasi publik, terutama bagi masyarakat yang selama ini bergantung pada rute tersebut.
Iwan mengaku memahami alasan teknis pemindahan, yakni untuk menyamakan titik naik dan turun penumpang di satu lokasi yang sama. Namun, ia menegaskan bahwa efisiensi pelayanan harus diimbangi dengan pelayanan yang lebih baik dari sebelumnya.
"Kalau tujuannya untuk mempermudah penumpang, itu tentu kita dukung. Tapi jangan sampai masyarakat jadi bingung atau malah merasa makin jauh aksesnya karena tidak semua orang familiar dengan lokasi baru," ujarnya.
Ia juga menilai pentingnya komunikasi publik dalam setiap perubahan layanan transportasi massal.
Menurutnya, perpindahan halte harus disosialisasikan secara masif agar tidak terjadi kebingungan di kalangan masyarakat, khususnya para penumpang harian.
Baca Juga: 644 Lulusan UIKA Bogor Siap 'Hijrah' Bangun Peradaban Global di Tahun Baru Islam 1447 H
TransJakarta dan Dishub harus melakukan sosialisasi terus-menerus, tidak cukup hanya di media sosial, tapi juga di halte, terminal, dan lewat petugas lapangan, tegasnya.
Sementara itu, Kepala Departemen Humas dan CSR TransJakarta, Ayu Wardhani sebelumnya menyatakan bahwa modifikasi titik angkut tersebut bersifat permanen.
Menurutnya, pemindahan ini dilakukan demi kenyamanan pelanggan serta untuk menyamakan titik awal dan akhir perjalanan.
Halte Botani Square telah kami siapkan secara khusus sebagai titik utama rute P11.
"Kami sudah melengkapi prasarana pendukung di sana agar pelayanan tetap maksimal", jelas Ayu.
Sebelumnya, Halte Cidangiang menampung layanan tiga bus berbeda, termasuk BisKita TransPakuan dan TransPakuan Bogor-Sentul.
Kepadatan penumpang di lokasi tersebut menjadi salah satu alasan kuat pemindahan, karena dikhawatirkan akan mengganggu kenyamanan dan keselamatan pengguna.
Pemerintan Kota Bogor menyatakan, pemindahan halte bagian dari upaya penataan ulang lalu lintas dan transportasi di pusat kota Bogor. Wali Kota Bogor Dedie Rachim menyebut Terminal Damri di Botani Square lebih layak secara kapasitas dan aksesibilitas, karena di Cidangiang sudah terlalu padat.
Menurut data Pemkot Bogor, sejak diresmikan pada 5 Juni lalu, TransJabodetabek trayek P11 mencatat peningkatan jumlah penumpang secara signifikan. Awalnya hanya 16 unit bus yang beroperasi, kini telah ditambah menjadi 22 unit, dengan headway sekitar 15-20 menit.
Jumlah penumpang sekarang sekitar 6.200 orang per hari. Artinya ini jadi pilihan nyata bagi masyarakat dan mulai mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, jelasnya.
"Kalau bisa mengurangi kendaraan pribadi dan membuat orang nyaman naik bus, tentu harus kita dukung. Tapi jangan berhenti di sini. Konektivitas antarwilayah dan integrasi tarif harus jadi prioritas selanjutnya," tegas politisi PKS tersebut.
Ia juga mengingatkan agar keberadaan layanan TransJabodetabek tidak mengorbankan layanan eksisting seperti BisKita atau angkutan lokal lainnya. Menurutnya, perlu ada sinergi agar semua moda transportasi bisa saling melengkapi.
"Semua harus diatur dengan perencanaan matang agar layanan transportasi kita benar-benar menjadi solusi, bukan malah menambah masalah baru," tukasnya.
Berita Terkait
-
644 Lulusan UIKA Bogor Siap 'Hijrah' Bangun Peradaban Global di Tahun Baru Islam 1447 H
-
Pesta Seks Sesama Jenis di Puncak Digerebek, Puluhan Pria Diamankan
-
Soal Jalan Rusak Parung Panjang: Jakarta Siap Bantu Jabar, Ini Kata Pramono!
-
Dari Batik Khas Hingga Pendopo Kewedanaan, Kampung Urug Kini Resmi Jadi Kawasan Heritage Bogor
-
Eva Rudy Susmanto Siap Berantas Sampah
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Bukan Keracunan Massal? Klarifikasi Mengejutkan Dinkes KBB Soal Kematian Siswi SMKN Cihampelas
-
Sejarah Terukir di Thailand! Persib Pecahkan Dahaga Kemenangan 30 Tahun di AFC Champions League Two
-
Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka, Misteri Susu atau Makanan? Garut Tetapkan KLB
-
Warisan Leluhur yang Mendunia, Kopi Excelsa Sumedang Kini Lebih Produktif
-
Terungkap! Alasan Mantan Menteri Jadi Ketum PPP: Amir Uskara Disebut-sebut