Budi Arista Romadhoni
Rabu, 16 Juli 2025 | 21:27 WIB
Ilustrasi penggunaan aplikasi WhatsApp [Pexels]

SuaraJabar.id - Ancaman kejahatan siber yang menguras saldo mobile banking (M-Banking) melalui aplikasi WhatsApp kini semakin nyata dan memakan banyak korban.

Penipu terus berinovasi, menyamarkan file aplikasi berbahaya (APK) dalam bentuk undangan pernikahan, surat tilang elektronik, hingga resi pengiriman paket.

Modus operandi ini mengandalkan kelengahan dan ketidaktahuan pengguna. Sekali file APK berbahaya itu diklik dan di-install, penjahat siber bisa mendapatkan akses penuh ke ponsel Anda, termasuk mencuri kode OTP dan kata sandi M-Banking.

Akibatnya, saldo di rekening bisa ludes dalam hitungan menit tanpa disadari.

Namun, Anda tidak perlu panik. Dengan meningkatkan kewaspadaan dan menerapkan langkah-langkah keamanan yang tepat, Anda bisa menjadi benteng pertahanan utama bagi aset finansial digital Anda sendiri.

Berikut adalah 7 cara ampuh untuk menangkal modus maling M-Banking via WhatsApp.

1. Curigai Semua File Asing, Jangan Asal Klik!

Ini adalah aturan emas pertama. Jika Anda menerima pesan dari nomor tak dikenal yang melampirkan file dengan format .apk, jangan pernah mengkliknya, apalagi mengunduhnya.

Modus paling umum adalah file bernama "Surat Undangan Digital.apk" atau "Foto Resi Paket J&T.apk". Apapun alasannya, hindari rasa penasaran dan segera hapus pesan tersebut.

Baca Juga: WhatsApp Down, Bupati Cellica Nurrachadiana: Pantas dari Tadi Cuma Jam Pasir

2. Verifikasi Ulang ke Pihak Resmi

Jika pesan tersebut seolah-olah berasal dari instansi atau perusahaan resmi (misalnya bank, kurir, atau kepolisian), jangan langsung percaya. Lakukan verifikasi silang.

Hubungi call center resmi perusahaan terkait melalui nomor yang tertera di situs web resmi mereka, bukan nomor yang ada di pesan WhatsApp tersebut. Ini untuk memastikan kebenaran informasi yang Anda terima.

3. Batasi Izin Aplikasi di Ponsel Anda

File APK jahat bekerja dengan meminta izin akses yang tidak wajar, seperti izin membaca SMS, mengakses kontak, dan mengelola panggilan.

Secara berkala, periksa izin aplikasi yang terpasang di ponsel Anda melalui menu ‘Pengaturan’ > ‘Aplikasi’ > ‘Manajer Izin’. Cabut izin yang tidak relevan, terutama izin akses SMS untuk aplikasi yang tidak Anda kenal atau tidak membutuhkannya.

4. Unduh Aplikasi Hanya dari Toko Resmi

Pastikan Anda hanya mengunduh dan memasang aplikasi dari sumber terpercaya, yaitu Google Play Store untuk pengguna Android dan Apple App Store untuk pengguna iOS. Hindari menginstall aplikasi dari sumber pihak ketiga atau tautan yang dikirim melalui chat, karena keamanannya tidak terjamin.

5. Gunakan Password Kuat dan Aktifkan Otentikasi Dua Faktor (2FA)

Buat kata sandi yang kuat dan unik untuk setiap aplikasi keuangan Anda. Gunakan kombinasi huruf besar-kecil, angka, dan simbol. Lebih penting lagi, aktifkan fitur Otentikasi Dua Faktor (2FA) di aplikasi M-Banking dan aplikasi penting lainnya.

Lapisan keamanan tambahan ini akan mempersulit penjahat untuk masuk ke akun Anda bahkan jika mereka berhasil mencuri kata sandi Anda.

6. Waspadai Taktik Rekayasa Sosial (Social Engineering)

Penipu seringkali memanfaatkan psikologi untuk menjebak korban. Mereka akan menciptakan rasa urgensi (misalnya "tagihan Anda akan segera jatuh tempo"), rasa takut ("akun Anda terancam diblokir"), atau rasa penasaran ("lihat siapa yang mengirim paket ini untuk Anda").

Tetap tenang dan jangan terburu-buru mengambil tindakan berdasarkan pesan yang memicu emosi kuat.

7. Rutin Perbarui Sistem Operasi dan Aplikasi Keamanan

Pastikan sistem operasi (OS) ponsel Anda dan aplikasi antivirus (jika ada) selalu dalam versi terbaru. Pembaruan seringkali menyertakan patch keamanan untuk menutup celah yang bisa dieksploitasi oleh peretas.

Proses pembaruan ini sangat penting untuk menjaga "kesehatan" dan keamanan perangkat digital Anda secara keseluruhan.

Load More