- Pernyataan Kesetiaan dan Mobilisasi Relawan
- Respons terhadap Dinamika Politik
- Tuntutan Politik terhadap Kabinet
SuaraJabar.id - Sejumlah besar relawan pendukung Presiden Prabowo Subianto tengah mematangkan persiapan untuk menggelar acara akbar bertajuk Apel Kebangsaan pada 20 September 2025 mendatang.
Bertempat di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta acara ini tidak hanya menjadi ajang unjuk kekuatan dan kesetiaan, tetapi juga panggung untuk menyampaikan tuntutan politik yang krusial, termasuk desakan agar Presiden merombak kabinetnya.
Ketua Umum Gerakan Cinta Prabowo, Kurniawan, menyatakan bahwa persiapan acara yang diinisiasi oleh berbagai organ relawan seperti Garuda Emas, Garuda Asta Cita Nusantara, dan Rampas 08, kini telah mencapai tahap final.
"Hari ini kami seluruh panitia apel kebangsaan yang akan dilaksanakan pada 20 September 2025, telah menyelesaikan pematangan persiapan," ujar Kurniawan kepada wartawan di Cibinong, Bogor.
Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan akan diundang secara khusus untuk hadir dan memberikan sambutan. Para relawan menegaskan komitmen mereka untuk terus menjadi garda terdepan dalam mengawal jalannya pemerintahan hingga akhir masa jabatan.
"Kita akan mengawal terus pak presiden sampai minimal tahun 2029," tegas Kurniawan.
Di tengah dinamika politik nasional yang kian memanas, Apel Kebangsaan ini dirancang sebagai pesan kuat bagi semua pihak.
Kurniawan memaparkan ada empat poin utama yang menjadi tujuan dari gerakan ini, yang akan disampaikan langsung kepada Presiden Prabowo.
Berikut adalah empat poin tuntutan tersebut:
1. Menunjukkan Kesetiaan
Baca Juga: Membelah 24 Adegan Sadis: Kronologi Mantan Polisi Habisi Pacar, dari Jemput Mesra Hingga Kabur
Poin pertama adalah untuk membuktikan kepada publik bahwa basis massa pendukung Prabowo masih solid dan setia. "Apel kebangsaan ini, satu, kita akan menunjukkan kepada rakyat indonesia bahwa pendukung prabowo itu masih ada dan setia," jelasnya.
2. Dukungan Penuh untuk Kebijakan Presiden
Para relawan berkomitmen memberikan dukungan tanpa syarat agar Presiden Prabowo tidak ragu dalam mengambil dan melaksanakan kebijakan strategis untuk negara.
3. Copot Menteri Tidak Loyal
Ini menjadi tuntutan paling tajam. Para relawan mendesak Presiden untuk segera mengevaluasi dan mencopot para pembantunya di kabinet yang dinilai tidak loyal dan tidak berpihak pada kepentingan rakyat.
"Dengan kondisi kekinian, kita akan sampaikan dalam poin ketiga, kita meminta kepada pak prabowo mencopot tidak ragu-ragu pembantu yang tidak loyal dan tidak pro rakyat. Itu. Yang paling penting," kata Kurniawan dengan nada tegas.
4. Presiden Harus Sering Turun ke Daerah
Relawan meminta agar Presiden lebih sering turun langsung ke masyarakat di berbagai daerah. Tujuannya adalah agar Prabowo dapat melihat dan mendengar langsung permasalahan rakyat, tanpa hanya bergantung pada laporan dari bawahannya.
"Kami meminta kepada pak prabowo kembali ke rakyatnya supaya tahu permasalahan yang ada di wilayah, jangan sampai hanya mendengarkan dari orang-orang laporan belum tentu benar," tambahnya.
Gerakan ini juga menjadi respons atas adanya isu dan manuver politik yang mencoba "menggoyang" stabilitas pemerintahan Prabowo. Kurniawan menegaskan bahwa relawan sejati, yang telah berjuang bersama Prabowo sejak 2008, tidak akan tinggal diam.
"Melihat kondisi hari ini, masukan ada goyang-goyang ke pemerintah Prabowo, sikap kami jelas," kata Kurniawan.
"Saya, dan relawan yang setia kepada Prabowo ini akan memberi energi positif kepada pak prabowo bahwa kami itu ada dan setia. Supaya rakyat indonesia tahu bahwa pak prabowo ini tidak berdiri sendiri, masih banyak relawannya. Kami tidak akan membiarkan prabowo berjuang sendiri," sambungnya.
Selain orasi politik, Apel Kebangsaan juga akan dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan seni dan budaya. Mengingat lokasi acara di Padepokan Pencak Silat, atraksi seperti Debus dan Pencak Silat dari berbagai perwakilan daerah seperti Jawa Barat dan Banten akan menjadi suguhan utama.
Pihak panitia telah mengantisipasi kehadiran massa dalam jumlah besar. "Perkiraan kita mengundang rekan-rekan, kalau tidak kebagian di dalam gedung jadi bisa di luar juga karena kita siapkan juga," tutup Kurniawan.
Tag
Berita Terkait
-
Membelah 24 Adegan Sadis: Kronologi Mantan Polisi Habisi Pacar, dari Jemput Mesra Hingga Kabur
-
Mantan Polisi Peragakan 24 Adegan Sadis Bakar Pacar di Kamar Kos Indramayu
-
Tragedi Gas Bocor di Cianjur: Usai Ganti Tabung Langsung Nyalakan Kompor, Satu Keluarga Terbakar
-
Dedi Mulyadi 'Naksir' RSUD Kota Bogor, Dedie Rachim Beri Lampu Hijau Bersyarat
-
Kursi Tribrata 1 Digoyang, Isu Pergantian Kapolri Jadi Sinyal Kuat Tekanan Politik untuk Listyo
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
Terkini
-
Isi Video Pendek Presiden Prabowo yang Dikritik Penonton Film Bioskop
-
Membelah 24 Adegan Sadis: Kronologi Mantan Polisi Habisi Pacar, dari Jemput Mesra Hingga Kabur
-
Mantan Polisi Peragakan 24 Adegan Sadis Bakar Pacar di Kamar Kos Indramayu
-
Tragedi Gas Bocor di Cianjur: Usai Ganti Tabung Langsung Nyalakan Kompor, Satu Keluarga Terbakar
-
Dedi Mulyadi 'Naksir' RSUD Kota Bogor, Dedie Rachim Beri Lampu Hijau Bersyarat