- Pakan rumput (grass-fed) pada sapi impor membuat kandungan omega-3 dan CLA lebih tinggi.
- Perawatan bebas stres dan lingkungan lapang sejak kecil menjadikan daging sapi impor lebih empuk.
- Metode potong modern (stun) mengurangi stres pada sapi yang sangat memengaruhi kualitas daging.
SuaraJabar.id - Perdebatan mengenai mana yang lebih unggul antara daging sapi lokal dan impor seringkali menjadi topik hangat di kalangan penikmat kuliner. Meski sama-sama daging sapi, kualitas, tekstur, hingga kandungan gizinya ternyata bisa berbeda signifikan.
Para ahli mengungkap bahwa perbedaan ini bukan sekadar mitos, melainkan hasil dari serangkaian proses yang berbeda, mulai dari jenis pakan, cara perawatan, hingga metode pemotongan hewan.
Ahli Gizi Olahraga lulusan Universitas Oklahoma, Emilia Achmadi, menjelaskan bahwa secara kandungan protein, daging sapi lokal dan impor tidak memiliki perbedaan yang mencolok.
Namun, jurang perbedaan justru terlihat jelas pada komposisi lemaknya.
"Kalau dari sisi protein itu tidak terlalu banyak berbeda, tapi dari jumlah lemaknya bisa saja sangat berbeda," kata Emilia kepada ANTARA di Jakarta, Senin (13/10/2025).
Menurutnya, faktor pakan menjadi penentu utama. Sapi impor yang diberi pakan rumput segar (grass-fed) cenderung memiliki kandungan omega-3 yang jauh lebih tinggi. Sebaliknya, sapi yang diberi pakan biji-bijian (grain-fed) memiliki profil lemak yang berbeda.
"Jadi, lemak esensialnya, demografinya akan sedikit berbeda, makanya (sapi yang memakan) rumput segar itu selalu dikatakan sebagai daging merah yang lebih sehat, hanya karena kecenderungan omega 3-nya relatif lebih tinggi. Kemudian ada lemak jenuh juga, yang namanya conjugated linoleic acid (CLA)," jelas Emilia.
CLA, lanjutnya, merupakan lemak jenuh baik yang sangat bagus untuk produksi energi, terutama bagi mereka yang aktif secara fisik dan rutin berolahraga.
Kunci Keempukan Daging: Bebas Stres Sejak Lahir Hingga Dipotong
Baca Juga: Ajaib! Sapi Berukuran Besar Nangkring di Atas Plafon Rumah Warga, Netizen Dibuat Keheranan
Selain faktor nutrisi, keempukan daging menjadi faktor pembeda krusial lainnya. Chef Owner dari Silk Bistro, Freedie Salim, membeberkan rahasia di balik tekstur empuk daging sapi impor, seperti dari Australia.
Menurutnya, semua berawal dari perawatan yang meminimalisir stres pada hewan.
"Sapi-sapi di sana dilepas begitu saja di padang rumput organik dekat laut. Sejak kecil, para sapi sangat jauh dari stres agar daging tetap empuk ketika dimakan," ungkap Freedie.
Hal ini kontras dengan kondisi sapi lokal yang cenderung lebih sering diikat di satu tempat.
Metode pemotongan juga memegang peranan vital. Freedie menjelaskan bahwa di negara-negara pengekspor, sapi yang akan dipotong diberi waktu istirahat setelah menempuh perjalanan jauh.
Prosesnya pun menggunakan teknologi modern untuk memastikan sapi mati seketika tanpa merasakan sakit dan stres.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
4 Spot Wisata Karawang Paling Kalcer dan Estetik Buat Healing Akhir Tahun Anti Boncos
-
3 Fakta Mengerikan di Balik 'Rudal Kayu' Banjir Bandang Sumatera Menurut Pakar IPB
-
Banjir Sumatera Bukan Murni Bencana Alam, Pakar IPB Sebut 'Pesan Kematian' dari Pembalakan Liar
-
Lahir dari Kas Masjid, Kini BRI Jadi Bank Terbesar di Indonesia
-
Kasus Video Asusila Lisa Mariana Masuki Babak Penjemputan Paksa