- Studi sumber air gunung AMDK terbilang mahal.
- Melibatkan banyak ilmu untuk memastikan sumbernya cukup dan aman.
- Hal ini disampaikan pakar air ITB.
Menurut Dasapta, karena sumber dari mata air pegunungan inilah yang membuat air sungai tidak pernah kering meskipun lama tidak turun hujan.
"Nah, mata air juga biasanya sering dipakai masyarakat yang tinggal di dekat pegunungan. Tapi, ini kan mata air terbuka yang sangat rentan terhadap kontaminasi. Makanya industri-industri tertentu biasanya tidak menggunakannya sebagai sumber air baku mereka," tukasnya.
Sementara pakar hidrologi ITB lainnya yang juga Ketua Perkumpulan Ahli Air Indonesia (PAAI), Irwan Iskandar, menambahkan, untuk mengambil air bakunya dari akuifer itu, industri AMDK itu ada izin dan harganya.
"Ada NPA atau Nilai Perolehan Air yang negara atau pemerintah dapat," ungkapnya.
Selain itu, katanya, penggunaan air tanah pegunungan oleh industri AMDK itu juga harus memiliki izin yang bertujuan untuk mengendalikan dan menjaga konservasi air tanahnya.
Permohonan izin diajukan kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Badan Geologi dengan melampirkan data seperti identitas pemohon, lokasi dan koordinat titik pengeboran, serta jangka waktu penggunaan.
"Biasanya pada saat konstruksi sumur, diawasi oleh Badan Geologi. Diawasi konstruksinya, dan pada saat desain sumur dilengkapi lagi dengan kedalaman sumur, analisis kimia air, dan analisis uji pompanya," ujarnya.
Irwan menuturkan, Badan Geologi tidak mengizinkan jika industri AMDK itu mengambil sumber air bakunya dari air tanah dangkal.
Begitu juga dengan uji pompa, itu harus dilakukan selama 72 jam. Kemudian dilihat hasil pemompaannya apakah setelah dipompa itu airnya balik atau tidak.
"Itu semua dianalisis. Jadi, tidak seenaknya begitu saja industri AMDK itu bisa menggunakan air tanah pegunungan itu," tuturnya.
Tidak hanya itu, menurutnya, setelah beroperasi, sumur air yang digunakan industri AMDK itu juga tetap diperiksa Badan Geologi melalui sumur pantau.
Kalau data pemantauan menunjukkan setiap tahun debit airnya, dia menuturkan, izin untuk pemakaian air tanah pegunungannya akan dikurangi atau bahkan bisa ditutup.
"Jadi, Badan Geologi itu juga punya instrumen untuk pengawasan. Jadi, setiap industri AMDK itu ada sumur pantaunya," ucapnya.
Termasuk debit air yang bisa diambil di lokasi sumur airnya, menurut Irwan, itu juga ada aturannya. Artinya, jika di lokasi itu sudah banyak yang mengambil airnya, maka industri AMDK itu juga tidak diizinkan untuk mengambil air terlalu banyak.
"Jadi, ada jatahnya yang sudah dihitung Badan Geologi," katanya.
Berita Terkait
-
Siapa CEO Danone Indonesia? Bakal Dipanggil DPR RI Gegara Polemik Air Sumur Bor Aqua
-
Pabrik AQUA di Mana? Disidak KDM dan Diduga Bohong soal Sumber Air Pegunungan
-
Imbas Konten Dedi Mulyadi, Aqua Didesak Ganti Logo Gunung Jadi Sumur
-
FKBI Desak Gubernur Dedi Mulyadi Lakukan Tindakan Tegas Usai Kaget Sumber Air Aqua dari Sumur
-
Kontroversi Keaslian Aqua: Bongkar Kandungan dan Risiko Air Pegunungan vs Air Sumur Bor
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
Terkini
-
Ada Apa? Dedi Mulyadi ke Ruang Kerja Kepala Kejari Purwakarta
-
Gaji Tambang Cuma Rp80 Ribu Sehari? Dedi Mulyadi Beri Kompensasi 9 Juta
-
Pertemukan 12 Negara, 4th IICF 2025 Pecahkan Rekor MURI untuk "Semarak Nandak Ondel-Ondel Betawi"
-
3 Nyawa Melayang di Pendopo Garut: Kasus Pernikahan Anak Gubernur Jabar Mandek?
-
Pakar ITB Ungkap Proses Rumit dan Mahal di Balik Sumber Air Industri AMDK